More

    Fathahillah Zuhri dari ANU Pimpin PPI Australia

    ABC PLUS INDONESIA
    Alicia Azzahra D. Deswandy

    Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) merupakan salah satu organisasi pelajar Indonesia terbesar di dunia. PPIA terdiri dari tujuh Cabang (state dan teritorial) yang lingkup kerjanya mencakup negara bagian di Australia dengan kurang lebih 28 ranting (universitas) yang tersebar di seluruh Australia.

    Penyerahan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dari Mutiasari Handaling kepada Muhammad Fathahillah Zuhri. Foto: PPIA
    Penyerahan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dari Mutiasari Handaling kepada Muhammad Fathahillah Zuhri. Foto: PPIA

    Setiap tahunnya, PPIA melangsungkan Kongres PPIA sebagai forum untuk mempertanggungjawabkan hasil kerja kepemimpinan PPIA sekaligus menentukan pemimpin PPIA selanjutnya.

    - Advertisement -

    Tahun ini, Kongres PPIA ke-23 diadakan di Canberra pada tanggal 15-17 Juli 2016. Rangkaian acara kongres yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan rangkaian acara menarik berupa Seminar Kepemimpinan dan Youth Talk, selain menyelenggarakan acara utama PPIA yaitu Annual General Meeting (AGM).

    Di hari pertama Kongres PPIA 2016, acara dibuka oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia KBRI di Australia, Prof. Ronny Noor.
    Beliau berharap Kongres PPIA 2016 ini dapat menjadi bekal yang baik bagi para delegasi sebagai pemimpin Indonesia di masa depan.

    Acara kemudian dilanjutkan dengan LDK sesi satu yang diisi oleh Professor School of Culture, History, and Language di Australian National University (ANU), yaitu Ariel Heryanto.

    Beliau memberikan kuliah umum yang bertajuk “Tantangan dan Proyeksi Indonesia ke depan”, dalam sesi ini beliau menekankan tentang pentingnya perubahan sistem pendidikan di Indonesia.

    Pembicara kedua dalam LDK sesi dua diisi oleh mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dr. Dino Patti Djalal.

    Beliau menyampaikan tentang peran diaspora untuk membangun Indonesia dalam level internasional. Beliau sangat menekankan pentingnya kesadaran Indonesia akan fenomena globalisasi yang nyata.

    “Negara yang hanya mengandalkan nasionalisme tanpa internasionalisme akan kalah,” kata Pak Dino yang dengan mantap.

    Seminar Kepemimpinan yang dilangsungkan hari pertama disiarkan secara langsung lewat fanpage FB PPIA Australian Capital Territory https://www.facebook.com/ppia.act.9/?fref=ts .

    Melalui jaringan virtual, kedua sesi kepemimpinan tersebut berhasil menjangkau 5.800 orang, ditonton 914 orang, dan dibagikan sebanyak 20 kali.

    Hal ini membuktikan bahwa animo masyarakat Indonesia di dunia maya sangat tinggi untuk mengikuti sesi LDK. Bukan hanya para delegasi, tetapi juga pelajar Indonesia di sekitar Canberra berminat untuk mengikuti kuliah umum tersebut.

    Hari kedua dan ketiga dalam rangkaian acara Kongres PPIA 2016, seluruh delegasi melangsungkan AGM dan juga pemilihan calon ketua PPIA periode 2016-2017.

    Kedua calon ketua berasal dari Australian National University (ANU). Calon pertama adalah Leopold Sudaryono, seorang kandidat PhD dalam bidang kriminologi. Calon kedua adalah Muhammad Fathahillah Zuhri, mahasiswa Master of Energy Change. Setelah melewati proses sidang yang cukup dinamik, Fathahillah terpilih sebagai ketua PPIA periode 2016-2017.

    Dia menyampaikan bahwa bersama PPIA semua masyarakat Indonesia terutama pelajar Indonesia dapat bersama-sama berjuang menjadi pemimpin yang baik disamping mempererat rasa kekeluargaan dikalangan mahasiswa Indonesia di Australia.

    ”Rasanya terharu karena banyak yang mendukung dan memberi kepercayaan kepada saya, yang baru berinteraksi langsung dengan mereka selama beberapa hari. Juga karena dukungan penuh dari teman-teman ACT. Saya merasa tanggung jawab ini tidak ringan,“ungkap Fathah.

    Mutia berharap, “Semoga kepengurusan PPIA yang baru dapat mengayomi pelajar-pelajar Indonesia di Australia, meningkatkan prestasi yang telah diraih dan tentunya terus memberikan kontribusi positif dan inovasi bagi Indonesia dan dunia internasional.“

    Tri Mulyani Sunarharum yang menjadi wakil ketua umum PPIA 2015/2016 juga menyampaikan, “Saya berharap agar teman-teman putra putri terbaik bangsa yang sudah menjadi anggota PPIA dapat berkontribusi dan menjadi bagian dari Kabinet Keluarga 2016/2017 yang diusung oleh ketua terpilih.

    Semoga kesempatan berharga tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi pengembangan diri, kemajuan PPIA dan bangsa Indonesia.“ []

    * Alicia Azzahra D. Deswandy adalah Ketua Bidang Media dan Komunikasi PPIA 2015-2016.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here