More

    Kepopuleran Tattoo Pengaruhi Jumlah Pendonor Darah

    AUSTRALIA PLUS INDONESIA
    Emma Wynne

    Perkembangan seni tubuh telah mempengaruhi donasi darah. Ribuan orang yang di-tattoo dimasukkan dalam daftar tunggu oleh Palang Merah Australia, setiap tahunnya.

    Karena beresiko rendah terhadap infeksi, orang tidak dapat mendonasikan darahnya hingga enam bulan setelah di-tattoo.  FOTO: ABC, Guilio Saggin dan Natalie Dumitrio
    Karena beresiko rendah terhadap infeksi, orang tidak dapat mendonasikan darahnya hingga enam bulan setelah di-tattoo. FOTO: ABC, Guilio Saggin dan Natalie Dumitrio

    Karena potensi resiko terkena infeksi, mereka yang baru saja di-tattoo tidak memenuhi syarat untuk mendonasikan darahnya selama enam bulan, setelah di-tattoo.

    - Advertisement -

    “Dalam tujuh tahun terakhir kita telah melihat peningkatan dari 11.000 donor yang ditangguhkan dalam setahun, kini menjadi 15.000 donor,” ujar Jess Willet dari Palang Merah di Australia Barat kepada radio 720 ABC Perth.

    “Ini termasuk tato kosmetik, hal-hal seperti alis.

    “Meskipun [risiko] kecil, kami ingin memastikan jika darah tersebut aman.”

    “Itu sebabnya kami menunda mereka yang memiliki tato sampai kita dapat yakin bahwa tidak ada infeksi.”

    Dunia kekurangan donasi darah
    Pekan lalu (15/08/2016), Palang Merah di Australia bergabung dengan kampanye global untuk mendorong lebih banyak orang yang menyumbangkan darah.

    “Beberapa merek ternama di Australia telah menjatuhkan huruf O, A, dan B [tipe golongan darah], dari logo dan brand mereka… semuanya adalah bagian untuk meningkatkan kesadaran,” kata Jess.

    “Kami hanya mencoba meningkatkan perhatian soal kebutuhan donor darah dan meminta orang yang memenuhi syarat untuk datang ke pusat donor dan mendonorkan darah mereka.”

    Sejumlah pendengar menghubungi radio 720 ABC Perth dan mengatakan jika mereka ingin menyumbangkan darah tapi tidak memenuhi syarat atau tinggal di kawasan yang jauh dari kantor Palang Merah.

    Jess mengatakan kriteria yang ketat bukan satu-satunya ancaman pada pasokan darah.

    “Ada cukup banyak alasan mengapa orang mungkin tidak memenuhi syarat untuk menyumbangkan darah. Ada banyak orang yang tidak bisa, tapi ada banyak juga orang yang bisa menyumbangkan darahnya,” katanya.

    “Hampir 9 juta orang di Australia yang benar-benar memenuhi syarat untuk memberikan darah tapi hanya 3 persen dari populasi sebenarnya menyumbang.”

    Satu dari tiga orang butuh transfusi, tetapi hanya sedikit yang memberikan
    Suplai darah di Australia Barat, misalnya, saat ini cukup baik, namun ada kekhawatiran kurangnya pendonor baru yang datang melalui pintu Palang Merah.

    “Karena kita melihat penurunan jumlah pendonor baru ke depannya, jadi kami mengandalkan 3 persen dari populasi untuk menjaga pasokan,” kata Jess.

    “Satu dari 30 orang mendonorkan darah, tetapi satu dari tiga orang membutuhkan darah dalam hidup mereka.”

    “Jadi kita berusaha untuk mendapatkan orang-orang yang memenuhi syarat dan mendorong mereka datang [mendonorkan darahnya].” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here