More

    Pertunjukkan Teater Orkes Madun II Atawa Umang-Umang

    19 08 2016 Umang UmangFakultas Seni Pertunjukkan Insitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung mempersembahkan pertunjukkan teater Orkes Madun II Atawa Umang-Umang. Pertunjukkan yang disutradarai oleh Patuh AM ini diambil dari karya Arifin C. Noer.

    Pertunjukkan digelar pada hari Jumat, 19 Agustus 2016, Pukul 19.30 WIB di G.K Sunan Ambu ISBI Bandung, Jl. Buah Batu No.212 Bandung.

    Catatan Sutradara

    - Advertisement -

    Dalam naskahnya, Arifin C. Noer menggambarkan kultur dan realitas yang berlangsung di lingkungan sosial, khususnya masyarakat bawah sebagai bagian yang mendekatkan teater pada kultur masyarakat Indonesia secara luas, serta pergulatan antara modernitas (Barat) dan tradisi di dalam proses keIndonesiaan.

    Arifin C. Noer sendiri menganggap bahwa kegiatan serta karya-karya teater di Indonesia pada dasarnya adalah pantulan dari perkembangan Indonesia sebagai bangsa maupun budaya secara khas, seperti yang dinyatakan Arifin sendiri, “Dari segala seginya, teater Indonesia adalah wujud Indonesia sendiri”.

    Berangkat dari fenomena yang disinggung di muka, tim berlatih dan melakukan segala yang dianggap perlu demi mencapai misi pikiran pengarang serta misi berkesenian, bahwa “teater harus dan musti berada di barisan yang sama, berada pada barisan kaum proletar, kaum marjinal, kemudian disebarluaskan lewat pertunjukan supaya menjadi kritik timbal-balik terhadap siapa pun yang merasa di barisan yang sama ataupun tidak. Karena potret jiwa dan kondisi manusia di bumi mesti disuarakan sejujur-jujurnya.

    Sekilas Tentang Naskah

    Cerita hitam dari kalangan masyarakat marjinal yang berprofesi sebagai perampok. Kesemuanya mengutuk habis-habisan pada belenggu kemiskinan yang tiada akhir. Semua perbedaan dipersatukan oleh kebutuhan-kebutuhan pokok dalam hidup yang menjerat usus kering mereka. Tiap detik mendenguskan nafas amarah yang dihembuskan oleh gas bau bacin dari perut mereka yang kosong. Melanda sebagai wabah epidemic yang tak akan tertahankan oleh kehidupan kota yang sombong dan desa yang mengusir.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here