More

    Penggemar Wayang Golek: Google Saja Hargai Asep Sunandar Sunarya

    ENCEP SUKONTRA

    Abdi Sidik Gantina (26), penggemar wayang golek menyambut baik Google Doodle yang menampilkan tokoh Punakawan Semar dan Cepot sebagai peringatan hari lahir dalang kondang Asep Sunandar Sunarya.

    Berbagai karakter wayang golek Jawa Barat. FOTO : ENCEP SUKONTRA
    Berbagai karakter wayang golek Jawa Barat. FOTO : ENCEP SUKONTRA

    “Bagus sekali Google memperingati Abah Asep. Jasa beliau harus dihargai. Beliau mengenalkan wayang golek sampai dunia internasional,” kata Abdi Sidik Gantina, kepada KabarKampus di sela pesta rakyat HUT Jawa Barat De Syukron, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Sabtu (03/09/2016).

    - Advertisement -

    Abdi Sidik Gantina berharap peringatan hari lahir Asep Sunandar Sunarya oleh Google dapat menarik minat generasi muda untuk mencintai kesenian wayang golek.

    Sejauh ini, kata dia, minat generasi muda pada kesenian wayang golek cenderung menurun. Anak muda lebih menggemari sinetron daripada wayang golek.

    “Dengan diperingati Google, mudah-mudahan generasi muda sadar pentingnya. Daripada nonton sinetron terus mending wayang golek,” kata pria kelahiran Bandung ini.

    Ia berharap kesenian wayang golek terkenal hingga dunia internasional. “Kalau bisa mah wayang golek sampai mendunia,” katanya.

    Sejak kecil Abdi Sidik Gantina menyukai wayang golek dengan dalang Asep Sunandar Sunarya. Baginya, Asep Sunandar Sunarya berhasil membuat wayang golek disukai banyak kalangan.

    Asep Sunandar Sunarya memiliki banyak kelebihan mulai dari menggerakan wayang hingga menonjolkan karakter si Cepot yang khas.

    Abdi Sidik Gantina sendiri mengoleksi wayang golek. Saat ini ia punya sembilan wayang golek antara lain tokoh Kresna, Cepot, Semar, Dawala/petruk, Rahwana dan anak buahnya. Semuanya dipakang di tengah rumahnya di Kota Cimahi.

    Harga satu wayang yang ia koleksi mencapai Rp600 ribu. Alasan mengoleksi tokoh wayang golek tidak lain karena kecintaannya pada wayang.

    “Alasannya karena hati saja, sulit diungkapkan. Saya sudah suka wayang sejak kecil. Punya koleksi wayang di rumah rasanya mewah dan megah,” kata pria yang sehari-hari jualan ayam tepung di Cimahi.

    Saat ditemui KabarKampus, Abdi Sidik Gantina sedang memesan wayang di sanggar wayang golek Giri Laya yang membuka stand di acara De Syukron.

    Untuk diketahui, Asep Sunandar Sunarya lahir di Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung 3 September 1955. Maestro wayang golek ini meninggal 31 Maret 2014. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here