More

    Rotten To The Core Hantam Tokoh yang Gila Pencitraan

    ENCEP SUKONTRA

    Di tengah arus musik pop yang merajai dunia musik Tanah Air, Rotten To The Core, band punk Bandung, meluncurkan single terbarunya berjudul “OmongKosong”. Single ini menghantam tokoh yang gila pencitraan.

    Rotten To The Core, band punk rock Bandung
    Rotten To The Core, band punk asal Bandung

    Ketika mendirikan Rotten To The Core tahun 1992 lalu, Dendi Handoko (bassis-vokalis) mungkin tak pernah membayangkan bandnya masih bisa berdiri tegak sampai saat ini. Meski menghadapi keluar masuk personel, band ini konsisten tampil dari panggung ke panggung dan aktif membuat karya.

    - Advertisement -

    Kini, Rotten To The Core merilis single terbarunya, OmongKosong. Single ini banyak mendapat sentuhan baru setelah sebagian besar personelnya diganti dengan yang baru, yakni Rifki 13 (drummer dari band deatmetal Forgotten), Negroz (gitaris dari Murka, Nothing New, dan Jaritengah) dan Simon (dari In Place Of Hope).

    Omongkosong menjadi karya pertama Rotten To The Core dengan formasi baru Dendi Handoko, Rifki, Negroz dan Simon. Omongkosong berisi kegelisahan akan fenomena kehidupan. Single ini menyinggung perilaku kalangan tertentu yang gemar melakukan pencitraan, mengumbar selogan, serta janji-janji manis.

    “Mereka menganggap kita yang disodori pencitraan atau janji-janji itu bodoh dan cuma bisa diam. Padahal kita menyimak dan merekam dengan seksama apa yang mereka umbar,” ungkap Dendi Handoko, melalui siaran pers yang diterima KabarKampus, Kamis (15/9/2016).

    Untuk diketahui, Rotten To The Core awalnya berdiri dengan tiga personel yakni Dendi Handoko (Vokal, Bass), Arief (Gitar, Back Vokal), dan Amo (Drums). Pada formasi pertamanya ini, Rotten To The Core memproduksi album Police On My Back.

    Meski tampil dengan formasi baru, Rotten To The Core tidak akan kehilangan ciri khasnya. Sebab Dendi Handoko sang pendiri sekaligus ikon band tetap berada di band ini.

    Masuknya sejumlah personel baru diakui Dendi berdampak besar pada musik Rotten To The Core. Misalnya dengan masuknya Rifki yang mampu memberikan warna tersendiri pada band.

    “Bukan cuma memberi perubahan, cara Rifki saat proses penggarapan lagu di studio juga mengingatkan saya pada drumer pertama Rotten To The Core. Gaya dan caranya sangat mirip,” ungkap Dendi Handoko, melalui siaran pers yang diterima Kabar Kampu, Kamis (15/09/2016).

    Dendi Handoko mengatakan, di single terbaru “Omongkosong” Rotten To The Core memiliki ketukan drum yang lebih rapat dan berisi.

    Perubahan musik Rotten To The Core juga tidak lepas kehadiran dua gitaris baru, Negroz dan Simon.

    “Formasi ini mengingatkan saya masa-masa awal Rotten To The Core dimana ketika itu kegairahan dalam bermusik sedang berada di level puncak,” tuturnya.

    Dadan Ketu, Manajer Burgerkill, memuji singel OmongKosong. Menurutnya single ini mengingatkan pada Rotten To The Core era 90-an yang menyajikan musik yang dinamis, bergairah berikut lirik-lirik lagunya yang kritis dan tajam.

    “Single ini mengingatkan saya pada Rotten To The Core era 90-an ketika mereka jadi salah satu raja panggung GOR Saparua,” tutur Dadan Ketu.

    Tiga Jadi Empat
    Ada cerita unik di balik bergabungnya Negroz dan Simon. Awalnya Dendi Handoko tidak berencana membangun formasi baru Rotten To The Core dengan dua gitaris mengingat sejak awal berdirinya band ini sudah kuat dengan tiga personel.

    Dendi bercerita, saat Rotten To The Core menggelar audisi terjadi kesalahan mengatur jadwal pertemuan. Ia malah memberikan waktu audisi yang sama untuk Negroz dan Simon. “Jadilah kita jamming bareng mereka semua dalam satu kesempatan,” tuturnya.

    Seusai jamming, Dendi sempat bingung bagaimana menentukan langkah ke depan terkait status Negroz dan Simon. Apalagi dari jamming tersebut, Dendi merasa klop dengan kedua gitaris dan mendapat sesuatu yang baru di musik Rotten To The Core.

    “Alhasil, saya, Rifki, dan Unay (Manajer Rotten To The Core) pura-pura mau pulang setelah sesi jamming itu. Padahal melalui grup Whatsapp kita sepakat berkumpul di satu tempat untuk membahas status Negroz dan Simon,” tambah dia.

    Dari pertemuan itu akhirnya diputuskan mereka merekrut Negroz dan Simon sekaligus. “Awalnya kita tetap mau bertiga. Tapi ketika jamming dengan dua gitaris, saya dan Dendi merasa musik Rotten To The Core lebih gila. Akhirnya, ya udah kita sepakat untuk mengajak Negroz dan Simon,” timpal Rifki. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here