More

    Mencuci Tanah Tercemar Dengan Metode Soil Washing

    Desain dan Reaktor Pencuci Tanah

    Mencuci pakaian atau kendaraan adalah hal yang biasa, namun bagaimana dengan mencuci tanah? Hal ini dilakukan oleh Hadrah, mahasiswa S2 Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia mencuci tanah untuk menetralisir tanah yang telah terkontaminasi oleh minyak bumi.

    Metode mencuci tanah yang dilakukan Hadrah diuangkapkannya lewat penelitiannya yang berjudul judul Optimasi rasio solid/liquid pada teknik soil washing tanah terkontaminasi minyak dari proses eksplorasi minyak bumi. Penelitian ini merupakan bahan thesis untuk menyelesaikan S2 di Teknik Lingkungan ITB.

    “Tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan bakar minyak bumi menyebabkan eksplorasi minyak semakin meningkat disertai peningkatan jumlah limbah minyak yang terbuang ke tanah. Pencucian tanah merupakan salah satu solusi bagi pengolahan tanah tercemar minyak dengan lahan minimal dan waktu yang singkat,” kata Hadrah.

    - Advertisement -

    Hadrah yang juga dosen di Universitas Batanghari ini menjelaskan, kegiatan eksplorasi minyak bumi memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan. Seperti beberapa kasus pencemaran minyak bumi yang terjadi di Bojonegoro, Blora, Riau, Tarakan dan Indramayu cukup meresahkan masyarakat. Pencemaran ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan merusak kondisi ekosistem sekitarnya.

    Ada beberapa metode yang dikembangkan untu merehabilitasi tanah dari minya bumi, yaitu ermal, fisik, kimia dan biologis. Namun Hadrah lebih mempertimbangkan menggunakan metode fisika dan kimia yang dinamakan “Soil Washing”. Pilihannya tersebut, karena metode biologi membutuhkan waktu cukup lama.

    Prinsip mencuci tanah dalam penelitian Hadrah, sebenarnya sama seperti mencuci baju pada umumnya yaitu mencuci menggunakan suatu bahan kimia seperti sabun atau deterjen (dalam hal ini surfaktan). Dalam bahasa ilmiahnya adalah pemisahan kontaminan dari partikel tanah menggunakan zat kimia tertentu.

    “Metode ini sangat efektif digunakan untuk menyisihkan kontaminan organik / anorganik yang memiliki rantai karbon kompleks pada tanah berjenis pasir,” ungkap Hadrah dalam penelitiannya.

    Hadrah menggunakan beberapa variasi yang meliputi konsentrasi larutan surfaktan, jenis tanah dan perbandingan antara jumlah tanah dan air pada proses pencucian. Sampel yang digunakan terdiri dari tiga jenis tanah yaitu tanah berjenis sandy, loam, dan sandy loam dengan kandungan Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) lebih dari 1%.

    Tanah berjenis sandy dan sandy loam memiliki efisiensi penyisihan yang besar jika dibandingkan dengan jenis tanah loam dimana hal ini sesuai dengan prinsip awal bahwa teknologi pencucian tanah efektif pada tanah berjenis sandy. Jumlah dan jenis kontaminan sangat mempengaruhi pemilihan besar rasio air dan tanah yang harus disiapkan sebelum proses pencucian.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here