More

    Kerugian Negara Akibat Obesitas Capai 78 Milyar Per Tahun

    Ilustrasi. Foto : dushamilic.com

    Obesitas bukan hanya masalah kesehatan, melainkan berimplikasi pada masalah ekonomi. Bahkan menyebabkan beban ekonomi keuangan negara.

    Hal ini diungkapkan Tiga orang peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka adalah Drajat Martianto, Arnati Wulansari dan Yayuk Farida Baliwati. Penelitian ketiganya adalah tentang estimasi kerugian ekonomi akibat obesitas di Indonesia.

    “Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kerugian ekonomi akibat obesitas pada orang dewasa di Indonesia,” ungkap Drajat di laman IPB, Selasa, (16/01/2018).

    - Advertisement -

    Drajat menjelaskan, estimasi kerugian ekonomi akibat obesitas dapat diukur dengan menghitung biaya perawatan kesehatan, nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat kematian dini, dan nilai ekonomi produktivitas akibat ketidakhadiran kerja. Sub­jek yang digunakan pada penelitian ini merupakan proyeksi jumlah penduduk masing-masing provinsi dan Indonesia (berusia 18-64 tahun).

    Data yang digunakan tim ini antara lain bersumber dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, yaitu rata-rata biaya yang dikeluar­kan untuk rawat inap dan rawat jalan dan jumlah hari perawatan. Juga data yang bersumber dari Sistem Informasi Rumah Sakit 2013 yaitu jumlah kematian akibat komorbiditas (kanker, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung iskemik, osteoartritis, dan stroke) serta dari beberapa unit data terkait lainnya.

    Kemudian, tambahnya, adalah biaya perawatan kesehatan diestimasi dari perkalian proporsi kejadian komorbiditas pada populasi obesitas, jumlah penduduk yang mengalami obesitas, dan rata-rata biaya perawatan. Nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat kematian dini diperoleh dari perkalian jumlah kematian, tingkat partisipasi kerja, dan upah yang diterima setiap tahun, yang kemudian dibagi dengan discount rate dipangkatkan dengan tahun hidup yang hilang.

    Sedangkan nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat ketidakhadiran kerja diperoleh dari perkalian jumlah penduduk yang mengalami obesitas. Selanjutnya jumlah hari tidak masuk kerja, tingkat partisipasi kerja, dan upah yang diterima per hari.

    Dari hasil penelitiannya, tim ini mendapati bahwa biaya perawatan kesehatan diestimasi sebesar Rp 56.487 miliar per tahun. Nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat kematian dini sebesar Rp 1.597 miliar per tahun.

    Nilai ekonomi produktivitas yang hilang akibat ketidakhadiran kerja diestimasi sebesar Rp 20.394 miliar per tahun. Total kerugian ekonomi akibat obesitas di Indonesia sebesar Rp 78.478 miliar per tahun, setara dengan 0,9 persen Produk Domestik Bruto Indonesia.

    Oleh karena itu, Drajat dan tim mengajak untuk dilakukan upaya promosi kesehatan untuk mengurangi konsekuensi negatif obesitas. Kemudian untuk pemerintah agar dapat membuat kebijakan yang bersifat promotif sejak dini.

    “Diantaranya dengan memasukkan pendidikan gizi dalam kurikulum sekolah, dan adanya regulasi disertai dengan fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan menggunakan prinsip gizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup,” ungkapnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here