Teripang atau sea cucumber merupakan hewan laut yang memiliki nilai ekonomis. Tak hanya banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, namun juga banyak diekspor ke luar negeri.
Namun dalam menangkap teripang, nelayan tradisional masih banyak yang menggunakan kompresor sebagai alternatif pengganti alat selam scuba. Proses penangkapan teripang seperti ini beresiko bagai kesehatan nelayan seperti timbulnya gejala mati rasa, kelumpuhan, hilang kesadaran, dan bahkan sampai kematian.
Kondisi ini mendorong mahasiswa Universitas Negeri Makassar menggembangkan robot untuk menangkap teripang di dasar laut melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Mereka menamakannya dengan “Robot The Cumber”.
Para mahasiswa tersebut adalah Maulana Maninnori Nawirma Beserta dua timnya, Andi Alpian A.Mushar dan Sulhaeni. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Jurusan Teknik Elektro, Prodi Pendidikan Teknik Informatika Komputer (PTIK) UNM.
Robot The Cumber dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Mereka memberi judul penelitian tersebut dengan “The Cumber, Robot Penangkap Teripang Guna Meminimalisir Korban Pada Nelayan Penangkap Teripang”.
Maulana, ketua program mengatakan, kebanyakan nelayan pencari teripang banyak yang menderita kelumpuhan akibat menyelam dengan menggunakan kompresor sebagai alat selam. Banyaknya korban dari tahun ke tahun, membuat, mereka merakit sebuah Robot untuk membantu nelayan menangkap teripang di dasar Laut.
Robot penangkap teripang ini, kata Mulanan, bekerja di dalam air yang menggunakan system Remotely Operated Vehicle (ROV). Teknologi inibisa yang dikendalikan langsung oleh nelayan dari kapal nelayan dengan bantuan perangkat kendali (remote kontrol) dalam pengoperasiannya.
“Terdapat pula kamera dan senter yang berfungsi untuk memonitoring atau melihat keadaan dibawah laut yang disambungkan langsung ke smartphone atau laptop,” ungkapnya.
Selain itu, rancangan Robot The Cumber juga menggunakan system ROV yang dibangun dari beberapa komponen penting. Komponen tersebut yaitu : Arduino Mega 2560, Kontroler, kamera CCD, Senter LED, Koil / elektromagnetik, Driver Motor H-bridge MOSFET, Motor DC, Motor brushless, Electric Speed Control (ESC),
Hingga saat ini Maulana dan rekannya sedang melakukan tahap uji coba.[]
