Rina Alexandra
BEIJING, KabarKampus—Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Jakarta mengirimkan 20 mahasiswa untuk mengikuti Seminar ASEAN Regional Forum (ARF) ke-3 di Beijing, Cina. Seminar internasional ini membahasa tentang penegakan hukum dan peraturan untuk militer yang berpartisipasi dalam penanggulangan bencana.
Seminar ASEAN Regional Forum (ARF) ke-3 mengusung tema “On Laws and Regulations on the Pasticipation in International Disaster Relief by Armed Forces” berlangsung pada 11-12 Juni 2012 di Empark Grand Hotel, Beijing. Pesertanya berasal dari negara-negara anggota ASEAN dan mitra dialog ASEAN.
Fransisca Triani, Mahasiswa Pascasarjana, Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategis Universitas Pertahanan Indonesia, dalam pernyataan tertulisnya kepada KabarKampus, menyatakan bahwa 20 mahasiswa yang hadir dalam seminar tersebut sebagai pengamat untuk menambah pengetahuan pentingnya Hubungan Militer-Sipil dalam penanggulangan bencana. Keikutsertaan mahasiswa dalam seminar ini karena Unhan memiliki program studi Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional.
Mayjen. Syaiful Anwar, Wakil Rektor II Unhan, dalam sambutan pembukaan mengatakan,”Militer adalah bagian penting dalam usaha bantuan kemanusiaan dan bencana. Dalam kapasitas dan kapabilitasnya, mereka telah banyak berkontribusi terhadap negara kami dan rakyat kami.”
Namun, Syaiful mengakui bahwa keterlibatan militer dalam penanggulangan bencana tetap menghadapi beberapa kendala, seperti izin pengiriman militer asing ke negara yang terkena bencana. Oleh karena itu, Syaiful mengharapkan seminar ARF kali ini dapat memfasilitasi negara-negara yang tergabung dalam ARF untuk berdiskusi guna menjawab tantangan tersebut.
Permasalahan-permasalahan yang diungkapkan para delegasi seminar selanjutnya akan dikaji oleh mahasiswa Unhan sebagai bahan perkuliahan. Dengan harapan, penanggulangan bencana yang melibatkan hubungan militer-sipil di Indonesia khsusunya dapat lebih sistematis. []