More

    OPINI

    Palestina: Arena Percaturan Imperium Global

    Tatkala kolonialisme melahap dunia dan meninggalkan dunia yang busuk, Palestina bagaikan tertimpa tangga dua kali. Kawasan ini dicacah oleh para kekuatan Imperialis. Kubu yang satu dengan kubu yang lain menggunakan proxy war atau pion geopolitik untuk memenangkan kawasan Levant. Berbicara kekuatan imperalis di Palestina, yang kekuatan imperialis bukanlah Israel. Melainkan AS dan Inggris. Inggris mengawali kiprahnya di Timur Tengah dengan menaruh modal segar di Terusan Suez. Kala itu Mesir sedang bergejolak antara penduduk Mesir pada tahun 1881, dengan pemerintahan Ottoman yang menaungi wilayah Mesir saat itu. Bertengger di Terusan Suez, memberi ruang bagi Inggris mendulang keuntungan ekonomi dan politik sekaligus. Kekuatan ekonomi yang terus bertumbuh, menguatnya posisi geopolitik, dan momentum sejarah yang tiba pada perang dunia 1, membawa perubahan konstelasi di Timur Tengah. Inggris menggusur kekuasaan Turki Ustmaniyah. Inggris mengarsiteki bangunan imperial di Jazirah Arab.

    Nalar yang Hilang: Pengguntingan Celana di Asrama Unand yang Menuai Polemik

    Kejadian tersebut diawali oleh peraturan tidak boleh menggunakan celana ketat bagi perempuan dengan dalih keamanan dalam perjalanan.

    Mencermati Makna Simbolik Pertemuan Bilateral Jokowi-Raesi di Bogor

    Nilai kerja sama perdagangan Indonesia-Iran mencapai 257,2 juta dollar AS pada 2022. Angka tersebut meningkat 23 %  dari tahun 2021. Indonesia dan Iran juga menjajaki pembentukan kesepakatan B to B,investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan solusi untuk investasi sektor migas.

    “Stronger to Victory” Aktivis 98 Balik Bandung

    “Stronger to Victory” artinya lebih kuat menuju kemenangan. “Stonger to Victory” adalah sumbangsih untuk negeri. Menyebarkan semangat tumbuh lebih sehat, tumbuh lebih kuat, tumbuh lebih bermakna untuk kebangkitan Indonesia. 

    Reformasi Memanggil: ALDERA, 25 Tahun yang Lalu dan Sekarang

    Kini setelah 25 tahun, kita mengenang kembali perjuangan mereka yang telah berjuang dengan penuh romantika dan senyum indah, bahwa apa yg kita lakukan tidak sia-sia untuk Demokrasi, walau masih banyak PR tuntutan reformasi yang harus dilakukan dalam periode-periode sekarang hingga selanjutnya hingga setelah 25 tahun reformasi ini.

    Ki Hajar Dewantara dan Syahid Murtadha Muthahhari

    Ada momen menarik per setiap tanggal 2 Mei di dua negara yang dua-duanya adalah negara muslim mayoritas, yaitu Iran dan Indonesia. Huruf depannya pun sama juga berawalan "I". Di  Iran 2 Mei adalah hari "Guru" sedangkan di Indonesia adalah hari "Pendidikan"Nasional".

    Otokrasi dan Demokrasi di Minangkabau: “Tagangnyo Bajelo-jelo, Kanduanyo Badantiang-dantiang”

    “Ingek di rantiang ka mancucuak, tau di dahan nan maimpok” pandai mengukur tindakan dan keputusannya, keputusan yang diambil tidak mencelakai diri sendiri atau orang banyak.

    KABAR LAINYA