Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Belalang memiliki sumber protein yang lebih baik dibandingkan sapi dan ayam. Selain itu daging belalang memiliki kolesterol yang rendah. Dan yang tak kalah penting adalah belalang termasuk hewan yang halal bagi umat Islam.
Melihat potensi tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Niken Nur Chasanah, Fauziah Insani Nurhayati, dan Fin Narsih dari Prodi Pendididkan ekonomi dan Tohari dar Prodi Kimia memanfaatkan belalang menjadi makanan yang digemari masyarakat. Mereka mengolah belalang menjadi kerupuk.
Niken Nur Chasanah mengatakan, selama ini produk kerupuk hanya digunakan sebagai makanan kudapan yang bersifat hiburan saja. Makanan kerupuk nyaris tanpa memperhatikan nilai ataupun mutu gizinya.
Niken menjelaskan, berdasarkan penelitian, di dalam seratus gram belalang dewasa mengandung protein 23.6 gram, lemak 6.1 gram, calsium 35.2 miligram dan 5 miligram besi. “Dengan adanya pemanfaatan belalang kayu yang kaya protein ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah yang berguna bagi masyarakat,” katanya.
Fauziah Insani Nurhayati menambahkan, agar produk kerupuk mereka lebih dikenal masyarakat, mereka menambahkan cita rasa khas. Selain itu mereka juga mengemas kerupuk ini secara menarik.
“Kerupuk belalang ini tidak menggunakan pewarna buatan,” jelas Fauziah.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk belalang antara lain belalang kayu, tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, gula pasir. Cara pembuatannya, belalang kayu direbus kemudian kotoran dibersihkan, sayap dan kaki belakangnya dihilangkan, lalu diblender.
Setelah itu bumbu yang telah halus dicampur dengan belalang yang telah halus. Aduk sampai adonan bercampur menjadi satu. Setelah tercampur rata, tambahkan tepung tapioka, tepung terigu, dan air.
Setelah adonan diaduk sampai kental. Adonan dituang ke dalam loyang, dikukus sampai matang, dan didinginkan. Kemudian adonan diiris dengan ketebalan kurang lebih 0,1–0,2 mmdan dijemur sampai kering. Nah setelah digoreng dan dikemas, kerupuk kaya protein ini dapat dinikmati.[]