Mega Dwi Anggraeni
BANDUNG, KabarKampus – Ada yang mau belajar tinju? Sekarang Rumah Cemara punya sasana tinju yang bernama Rumah Cemara Boxing Camp. Siapapun yang tertarik untuk belajar tinju, bisa datang ke Jalan Gegerkalong Girang No. 52, Bandung.
Peralatan tinju di Boxing Camp yang resmi dibuka pada Rabu (16/7/2014) ini pun cukup lengkap. Mulai dari sarung tinju, samsak, bola hindar, sampai ring tinju pun sudah tersedia di sini. Jadi, buat yang tertarik hanya tinggal datang saja.
Ginandjar “Ginan” Koesmayadi Pembina Rumah Cemara mengatakan, semua orang bisa datang ke Rumah Cemara Boxing Camp. Mereka yang tertarik belajar hanya tinggal membeli merchandise seharga Rp 400 ribu.
“Setelah itu, bisa latihan sepuasnya sampai kapapun. Tapi yang kami lihat di sini kan keseriusan mereka untuk berlatih tinju,” katanya saat acara buka bersama, di Rumah Cemara.
Bukan hanya peralatan yang disiapkan oleh Rumah Cemara Boxing Camp, tetapi juga pelatih. Ada dua pelatih yang siap menemani berlatih teman-teman yang penasaran dengan olahraga fisik ini. Mereka adalah Kusdinar dan Bogim Sofyan.
“Untuk yang ingin belajar teknik bisa menanyakan langsung ke Kusdinar. Dia pelatih jebolan Rajawali Boxing Camp. Sementara yang ingin belajar fisik bisa bertanya pada Bogim,” jelas Ginan.
Lebih lanjut, Ginan menceritakan, lahirnya Rumah Cemara Boxing Camp diawali dengan kegemarannya akan olahraga. Dia juga mengatakan, setelah Rumah Cemara sukses menjalankan sepakbolanya, maka kini pihaknya berupaya menjalankan olahraga lain, yakni tinju.
“Saya sendiri sudah menggemari tinju sejak kecil. Tetapi sebenarnya, Rumah Cemara Boxing Camp ini lahir karena saya mencintai olahraga, dan beberapa anggota komunitas ini juga menyukai tinju,” katanya.
Selain berharap akan melahirkan petinju-petinju amatir, Ginan berharap sasana baru di Rumah Cemara juga akan mengikis stigma yang selama ini tersemat di anggota komunitas Rumah Cumara. Dan sejak kemunculan Rumah Cemara Boxing Camp sejak 2013, sudah ada 30 orang yang rutin berlatih.
Sebanyak 20 orang berasal dari luar komunitas dan 10 orang berasal dari dalam komunitas Rumah Cemara. Bukan hanya itu, lima dari 30 orang itu tengah mempersiapkan diri untuk ikut Kejurda.[]