JAKARTA, KabarKampus – Waryono Karyo, Bekas Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) didakwa telah merugikan uang negara sebesar 11,124 miliar rupiah. Namun ternyata uang tersebut tidak diambil semuanya oleh Waryono, melainkan mengalir kebeberapa pihak mulai dari wartawan hingga aktivis mahasiswa.
Dari data yang dilansir dari Tempo.co, Duit Waryono mengalir ke berbagai pihak, mulai dari pasukan pengamanan presiden sebesar Rp 25 juta. Staf khusus presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Daniel Sparringa, juga mendapat jatah Rp 185 juta. Sedangkan wartawan menerima Rp 53,950 juta.
Selain itu duit Waryono juga mengalir ke sejumlah elemen mahasiswa yaitu, PMII dengan jumlah 70 juta rupiah, Aliansi BEM Jawa Barat 15 juta rupiah, dan HMI Rp 10 juta. Waryono memerintahkan Sri Utami untuk membuat laporan pertanggungjawaban fiktif tentang kegiatan sosialisasi sektor energi dan sumber daya mineral bahan bakar minyak bersubsidi.
Pembacaan surat dakwaan terhadap Waryono sendiri digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 07/05/2015. Fitroh Rohcahyanto, Penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi saat membacakan dakwaan mengatakan selaku kuasa pengguna anggaran pada Sekretariat Jenderal Kementerian Energi, Waryono bersama-sama pegawai Kementerian Energi lainnya, Sri Utami, sekitar Desember 2011 hingga Desember 2012 melakukan tindak pidana korupsi.
“Telah melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang masing-masing dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan melawan hukum,” ujar Fitroh.
Berikut ini daftar mereka yang menerima duit panas Waryono.
- LSM Hikmat Rp 150 juta
- PMII Rp 70 juta
- GP Anshor Rp 50 juta
- Aliansi BEM Jawa Barat Rp 15 juta
- LSM Laksi Rp 25 juta
- Daniel Sparingga, staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rp 185 juta
- HMI Rp 10 juta
- Biaya makan malam Sekjen KESDM Rp 35 juta
- Uang ketupat Lebaran melalui Sri Utami dan Vanda Rp 247 juta
- Paspampres melalui Sri Utami Rp 25 juta
- Tata usaha pimpinan Rp 88,15 juta
- Haris Darmawan Rp 3 juta
- THR Nuraini dan Jendra Rp 5 juta
- Paper bag acara buka bersama Rp 1,5 juta
- Diberikan kepada 83 wartawan @Rp 650 ribu, total Rp 53,95 juta
- Diberikan kepada Riky untuk biaya organ tunggal Rp 7,5 juta
- THR untuk Silva Rp 5 juta
- Office boy Rp 7,5 juta
- Tujuh kepala biro Rp 105 juta
- Operasional Setjen Rp 159,350 juta
- Ibnu Rp 1,5 juta
- Partisipasi Porseni Rp 15 juta
- Makan siang dengan Badan Pemeriksa Keuangan Rp 13,7 juta
- Biaya pairing mini tournament golf Rp 120 juta
- Entertain Biro Keuangan Rp 2,5 juta
- Entertain auditor inspektorat jenderal Rp 20 juta
- Uang muka perjalanan kepala pusat ke Belanda Rp 40 juta
- Uang perpanjangan STNK Rp 5 juta