Ahmad Fauzan Sazli
SURABAYA, KabarKampus – Beredarnya rumor kemunduran Ir Tri Risma Harini MT, Wali Kota Surabaya membuat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya tak tinggal diam. Puluhan mahasiswa ITS yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa ITS menggelar aksi longmarch menuju Gedung Balai Kota Surabaya, Jumat, (21/02/2014).
Di depan Kantor Balai Kota mahasiswa ITS ini pun menggelar orasi dan juga teatrikal. Dalam aksi dala suasana rintik hujan tersebut mahasiswa ITS mendukung Risma untuk menyelesaikan masa jabatannya yang telah berjalan 3 tahun itu.
Melalui teatrikal yang mereka tampilkan, mahasiswa ITS menyebutkan bahwa Risma sudah menjalankan amanahnya sebagai pemimpin dengan baik. Yakni melalui berbagai kebijakan yang menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat kecil.
Mahasiwa juga menyebutkan bahwa telah banya kebijakannya Risma yang telah direalisasikan. Salah satunya yakni kebijakan penutupan Dolly, kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara.
.Aksi yang mengusung tagline “Risma Kerja, Jangan Ganggu” ini kemudian disambut langsung oleh Wali Kota terbaik dunia bulan Februari versi citymayors.com tersebut.
Dihadapan mahasiswa ITS, Risma yang juga alumni ITS tersebutmenyampaikan, bahwa memang tidak mudah untuk menjalani profesi sebagai walikota Surabaya. Untuk itu, ia meminta doa kepada mahasiwa ITS agar permasalahannya dapat segera terselesaikan.
“Saya akan mencoba untuk bertahan,” ungkap Wali Kota yang membawa Kota Surabaya meraih 51 penghargaan ini.
Risma juga memberi pesan kepada mahasiswa ITS, kelak jika mereka menjadi pemimpin, agar selalu bersikap adil dan mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. Selain itu ia menghimbau kepada BEM ITS selaku pemerintahan dalam lingkup kampus agar selalu peduli dengan orang-orang di sekitarnya.
“Kalau ada teman-teman yang tidak mampu membayar kuliah, bantu mereka,” ucap Risma.
Presiden BEM ITS, Mukhlis Ndoyo Said mengaku tidak menyangka Risma akan bersedia menemui mereka secara langsung. Mahasiswa mengaku puas karena dapat menyalurkan aspirasi dan dukungan moral mereka kepada Risma. []
