JAKARTA, KabarKampus-Terkait aksi teror bom dan penyerangan senjata di kawasan Sarinah – Thamrin, Jakarta, Anies Bawedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) meminta sekolah-sekolah mendeteksi sejak dini penyimpangan pada siswa.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Anies Baswedan menghadiri pelantikan Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KB-PII) di Jakarta, Minggu (17/01/2016).
Menurut Mendikbud ada 4 penyimpangan yang sering terjadi pada siswa sekolah yaitu : narkoba, kekerasan, pornografi, dan pikiran-pikiran menyimpang. Kasus yang dialami siswa tidak boleh lepas dari pengawasan sekolah dan orang tua.
( Baca juga : Untuk Mahasiswa, Ancaman ISIS Nyata di Depan Mata )
“Yang terpenting adalah komunikasi yang intensif antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Sehingga jika terlihat potensi penyimpangan, dapat segera diatasi,” ungkap Mendikbud seperti dikutip dari ANTARANEWS.COM
Mendikbud berharap pihak sekolah dan orang tua jangan menyepelekan atau mendiamkan persoalan siswa. Seakan-akan persoalan siswa tersebut tidak penting.
“Ketika sudah menjadi masalah, baru kita kewalahan,” kata Mendikbud.
Sementara Nasrullah Larada, Ketua Umum PB PII mengatakan untuk mencegah penyimpangan terutama paham radikalisme pada anak muda akan mengandalkan pendidikan.
“Kami sedang memunculkan pendidikan yang bisa mengurangi radikalisme dengan nilai-nilai rahmatan lil alamin,” kata Nasrullah.
Dalam kesempatan itu Nasurllah mengatakan pola pendidikan harus mengutamakan nalar sebagai pembentukan sikap, perilaku, dan karakter untuk mencegah penyebaran paham radikalisme.
Paham radikalisme yang membolehkan kekejaman menyasar anak muda yang masih labil. ISIS misalnya telah melakukan perekrutan pasukan mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, hingga aktivis. Di Indonesia saat ini polisi telah menangkap sejumlah anak muda yang terkait dengan jaringan terorisme.[]