Ahmad Fauzan Sazli
KENDARI, KabarKampus – Lebih dari seribu mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Sulawesi (AMRS) bentrok dengan aparat kepolisan, Senin, (18/02/2013). Bentrokan terjadi saat mahasiswa mendesak masuk ke dalam kantor DPRD Sulawesi Tenggara.
Dalam bentrokan tersebut mahasiswa didesak mundur oleh ratusan aparat kepolisan hingga depan Lippo Plaza Kendari. Kemudian mahasiswa membakar satu mobil dinas milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang melewati mereka.
Aksi mahasiswa tersebut menolak pelantikan Gubernur Sultra Nur Alam oleh Mendagri di gedung DPRD Sulawesi Tenggara.
“Kami meminta Mendagri membatalkan pelantikan gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam karena Ia diduga korupsi,” kata Lansi, mahasiswa Unhalu kepada KabarKampus.
Menurutnya, Peraturan Gubernur Nomor 08 Tahun 2010 yang diterbitkan Nur Alam mengenai Sumbangan Pihak Ketiga berpotensi menimbulkan korupsi
Selain membakar satu mobil dinas Pemrov dengan nomor 7255 E, mahasiswa juga menghadang iring-iringan kendaraan Gubernur Sulawesi Tenggara. Kemudian membakar dua mobil protokoler Hatta Rajasa.
Dalam bentrokan tersebut mahasiswa mengaku 15 mahasiswa Unhalu ditahan aparat kepolisian Sulawesi Tenggara. Hingga sore ini, mahasiswa masih melangsungkan aksi di depan Lippo Plaza Kendari dan beberapa tempat lainnya.[]