BANDUNG, KabarKampus – Lebih dari 350 orang bernama Asep mengikuti Konperensi Asep-Asep Sedunia yang digelar di De’Tuik, Bojong Koneng, Bandung, Minggu, (25/10/2015). Kegiatan ini diikuti pemilik nama Asep dari berbagai daerah di Indonesia.
Asep Khambali, Presiden Paguyuban Asep-Asep mengatakan, gagasan digelarnya konferensi ini adalah Indonesia yang terdiri dari 1200 etnis saat ini yang tersisa adalah 580 etnis. Dari sana ada kekhawatiran Asep secara nama dan budaya hilang.
“Jadi konferensi ini agar budaya kita tidak hilang,” kata Asep Khambali di lokasi kegiatan.
Selanjutnya kata Asep Khambali, selain sebagai kegiatan silaturahmi, melalui acara ini juga ia ingin mengangkat nama Asep yang lain yang belum beruntung. Kemudian adalah menumbuhkan sikap kepercayaan diri bagi seseorang yang memiliki nama Asep.
“Jadi pemilik nama Asep memiliki rasa bangga dengan namanya. Tidak disingkat-singkat. Kemudian mereka bisa memiliki manfaat bagi orang lain,” tutur sejarahwan ini.
Acara unik inipun mendapat penghargaan dari Original Rekor Indonesia sebagai Acara Unik dengan nama Asep terbanyak, bermain angklung dengan nama Asep terbanyak, dan penghargaan terhadap kreator acara ini. Selain itu penghargaan lainnya diberikan kepada pemilik nama Asep tertua dan termuda.[]