IMAN HERDIANA
BANDUNG, KabarKampus-Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), meminta Universitas Padjdjaran (Unpad) mendongkrak jumlah penulisan atau publikasi karya ilmiah.
Peningkatan jumlah publikasi ilmiah diharapkan membuat aktivitas riset di Unpad tidak hanya selesai jadi arsip perpustakaan. Selain itu, peningkatan jumlah publikasi ilmiah dapat mendorong pemeringkatan kualitas perguruan tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Mohamad Nasir menyebutkan, dari total 4.405 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia, baru dua perguruan tinggi yang mampu masuk dalam peringkat 500 perguruan tinggi terbaik dunia.
Sedangkan pada peringkat jumlah publikasi ilmiah di tingkat ASEAN, Indonesia masih menempati urutan ke-4. Berdasarkan data per-13 Januari 2017, Unpad sendiri menduduki rangking ke-9 sebagai perguruan tinggi dengan jumlah publikasi terbanyak di Indonesia.
Untuk itu, Kemenristekdikti tengah menggulirkan regulasi yang mendorong perguruan tinggi agar menghasilkan publikasi ilmiah.
“Pada tingkat guru besar, kami mengharuskan setiap profesor melakukan publikasi internasional satu kali dalam setahun,” katanya, melalui siaran pers yang diterima KabarKampus.
Pada tingkat Dosen Lektor Kepala, wajib publikasi internasional satu kali dalam dua tahun. Bagi mahasiswa Doktor, syarat kelulusan adalah publikasi di jurnal internasional, dan mahasiswa Magister wajib publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
Mohamad Nasir berbicara soal pentingnya publikasi ilmiah di sela peresmian tata kelola Unpad sebagai PTN BH di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sabtu 14 Januari lalu.
Dengan status barunya saat ini sebagai PTN BH, ia berharap Unpad bisa memanfaatkan kepercayaan pengelolaan otonomi perguruan tinggi yang diamanatkan pemerintah. Kepercayaan ini bukan sekadar memberikan otonomi pengelolaan, tetapi harus mampu meningkatkan kualitas institusi.
“Saya yakin dengan menjadi PTN Badan Hukum Unpad akan mampu mendongkrak jumlah publikasi ilmiah, ” katanya.
Dengan status baru tersebut, kata dia, Unpad memperbesar peluang dalam meningkatkan kualitas melalui otonomi. Tidak menutup kemungkinan Unpad tembus dalam 500 perguruan tinggi terbaik dunia. []