MEDAN, KabarKampus – Lembaga Bantuan Hukum Medan (LBH Medan) mengecam keras masuknya TNI ke dalam kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Bagi LBH Medan, adanya tentara untuk mengamankan kampus, sangat tidak pantas, karena yang dihadapi bukanlah musuh negara atau separatis.
“Belum pernah terjadi ada kampus minta pertolongan TNI untuk menjaga kampus dalam menghadapi mahasiswa. Ini sudah di luar nalar dan sangat luar biasa,” kata Surya Adinata, Direktur LBH Medan kepada KabarKampus, Kamis, (26/10/2017).
Menurut Surya, mahasiswa bukanlah musuh negara atau separatis yang mengancam kedaulatan negara. Mereka hanyalah tunas bangsa yang sedang menutut ilmu. Sehingga tidak pantas bila harus dihadapkan dengan tentara.
Baginya, TNI tidak memiliki otoritas apapun di dalam kampus. Termasuk menjaga keamanan kampus.
“Jadi ini adalah hal yang bener-benar aneh. Polisi saja tidak boleh apalagi tentara,” pungkasnya.
Surya menjelaskan, ketika Orde Baru ketika mahasiswa di kejar-kejar tentara maka akan berlari ke kampus. Karena kampus adalah tempat yang paling aman. Tapi sekarang justru TNI yang didatangkan ke dalam kampus.
“Jadi kami mengecam keras, ketika kampus menggunakan TNI untuk menghadapi mahasiswa,” tandasnya.
Keterlibatan TNI di kampus UMSU, pada saat rektorat hendak membubarkan aksi mahasiswa terkait penyegelan sekretariat BEM FT UMSU di dalam kampus UMSU, Selasa, (23/10/2017) Ketika itu sejumlah TNI yang menggunakan seragam lengkap ikut serta dalam pembubaran aksi mahasiswa.[]