Frino Bariarcianur
Drs. Suyadi atau lebih dikenal dengan Pak Raden adalah tokoh legendaris pendongeng Indonesia. Dari kreativitasnya kita mengenal serial boneka “Si Unyil” yang pernah tayang di TVRI. KabarKampus berkesempatan ngobrol dengan Pak Raden saat menghadiri pameran tunggalnya di Art Cinema Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta (13-20 Juli 2012).
Dalam pameran tersebut, Pak Raden menyuguhkan sejumlah karya lukis dan ilustrasi. Ada lukisan tokoh-tokoh pewayangan, tari, dan dalang. Pada setiap garis yang Pak Raden ciptakan, menunjukkan khas seperti bentuk pipi yang menggembung. Gerakan tubuh yang berasa ringan terkesan lucu dan ceria.
Itu adalah garis yang juga tertoreh pada bonekanya yang fenomenal, boneka si Unyil.
Semua lukisan dan ilustrasi Pak Raden merepresentasikan dirinya, yakni kecintaan terhadap dunia pertunjukkan. Khususnya dunia pertunjukkan untuk anak-anak. Pak Raden adalah sedikit dari orang yang memberikan hidupnya untuk kebahagiaan anak-anak. Ia berharap anak-anak sekarang “Bangga menjadi anak Indonesia”.
Pak Raden adalah alumnus FSRD ITB yang menerima langsung pengajaran seni rupa dari Ries Mulder, seorang guru seni berkebangsaan Belanda. Ries Mulder-lah yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan seni rupa di ITB. Hingga FSRD ITB (Bandung) dianggap sebagai laboratorium barat.
Rupanya tak mudah punya guru yang berbeda.
Di kelas seni rupa waktu itu, Ries Mulder menegur Pak Raden yang memiliki gaya bertutur dalam seni rupa. “Itu bukan seni,” kata Pak Raden mengutip Ries Mulder dalam bahasa Belanda. Tapi bagaimana pun, Ries tetap menghargai karya-karya lain selain aliran kubisme. Di samping aktivitas yang kini lebih banyak di rumah Pak Raden tengah berusaha mendapatkan hak cipta dari karya fenomenalnya “Si Unyil”. Bagi Pak Raden hak cipta itu adalah kado terindah selama ia berkarir hingga kini.
Video ini mencuplik kisah Pak Raden, Ries Mulder serta harapannya kepada anak-anak Indonesia. Selamat menikmati.[]