More

    Litus, Sepeda Handmade Dari Palembang

    Ahmad Fauzan Sazli

    24 01 2014 Erick Litus Dengan Sepedanya 01

    Trend menggunakan sepeda di Indonesia semakin meningkat. Masyarakat tak hanya menggunakan sepeda pada hari libur, namun menggunakannya untuk ke kantor dan ke kampus.

    - Advertisement -

    Trend menggunakan sepeda juga terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Bahkan salah satu merchandise dari klub sepak bola Sriwijaya FC adalah sepeda.

    Sepeda Sriwjaya FC bermerk Litus. Sepeda ini memiliki warna kuning dan bermotif songket seperti yang ada pada jerseynya.

    Litus merupakan nama penciptanya yakni Erick Litus Kaharuddin, alumnus Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang.

    Sepeda Sriwjaya FC merupakan salah satu sepeda dari hasil produksi Erick. Pemuda yang saat ini berusia 28 tahun ini membuat sepedanya sendiri secara handmade di rumahnya. Hingga saat ini Erick memproduksi rata-rata 47 buah sepeda per bulannya.

    “Awalnya dari hobi, dulu saya punya bengkel modifikasi motor. Saya sering ikut kontes dan sering juara. Saya pernah juara pertama Mono Wheal se-Sumatera dan juara tiga Mono Wheal se Asia,” kata Erick.

    Namun menurut erick,  bisnis modifikasi akan hidup ketika ada di kontes. Kemudian ketika tidak ada kontes maka akan sepi.

    Ide membuat sepeda ini datang ketika Erick jalan-jalan belanja ide ke kota lain. Ia melihat banyak orang yang sudah menggunakan sepeda.

    “Jadi karena saya sudah terbiasa mencincang motor, saya menganggap membuat sepeda itu gampang,” kata Erick.

    Kemudian setelah konsultasi dengan pembalap sepeda, mencari standar pembuatan sepeda di internet, pada tahun 2010 Erick pun meluncurkan sepeda buatanya.

    Erick mengungkapkan, bahwa kerangka sepeda Litus ini dibuat dari besi berjenis marmer yang diperolehnya dari distributor besi di Palembang. Jenis besi tersebut merupakan besi yang enteng dan kuat.

    Menurutnya, sepedanya ini ada titik tegang sudutnya dan memiliki standar pembuatan sepeda yang benar. Bahkan finishing yang dibuatnya lebih sempurna dengan sambungan yang tidak terlihat.

    Untuk menjamin, sepedanya kuat, Erick memberikan garansi kepada pengguna sepeda Litus selama dua tahun. Garansi itu diberikan khusus pengguna liltus dengan berat badan diatas 100 Kg.

    “Ini karena kami yakin dengan produk kami. Apalagi buat mereka dengan berat bedan di bawah 100 kg,” ungkap Erik.

    Saat ini Erick memproduksi dua jenis sepeda yakni sepeda balap dan Fixie. Keduanya jenis tersebut diproduksi dengan massal dan telah menjadi ciri khas sepeda Litus.

    Namun selain memproduksi kedua jenis sepeda itu dengan jumlah banyak,  Erick juga menerima pesanan sepeda dengan berbagai jenis dan motif. Seperti  sepeda edisi spesial Sriwijaya FC dengan motif songket dan motif Bank Mandiri.

    Bagi Erick sepeda Litus ini termasuk lebih murah dibandingkan harga sepeda lain. Karena jenis besi yang digunakannya adalah jenis besi yang kuat dan enteng. Besi jenis besi marmer ini juga digunakan oleh pembuat sepeda ontel handmade dari Belanda yang menjual sepedanya seharga 80 Juta Rupiah.

    Menurut Erick sepeda Litus sendiri terdiri dari dua type yakni Lokon dan Wilis. Untuk type Lokon dijual dengan harga 2.900 ribu rupiah. Sementara untuk jenis Wilis dengan harga 2 juta rupiah. Kedua jenis sepeda itu memiliki berat yang sama yakni 12 Kg.

    Saat ini sepeda Litus  ini telah dijual hingga ke pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Bahkan ketika Sea Games tahun 2010 lalu, sepedanya ini dibeli oleh orang Malaysia.

    “Kalau biasanya sebuah produk berasal dari pulau Jawa ke Sumatera, kali ini produk dari Sumatera ke pulai Jawa,” kata Erick Bangga.

    Kedepannya Erick berharap sepeda Litus buatannya itu ini dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia dan menembus pasar internasional.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here