Ahmad Fauzan Sazli

SEMARANG, KabarKampus – Tembalang memiliki jumlah mahasiswa yang besar disamping jumlah penduduk dan pendatang yang besar pula. Dengan kepadatan yang tinggi yaitu sebesar ±1588,23 jiwa/ km2 maka kelurahan Tembalang memiliki banyak permasalahan salah satunya di bidang kesehatan. Berdasarkan data dinas kesehatan Kota Semarang kecamatan Tembalang merupakan wilayah dengan kasus demam berdarah tertinggi di Kota Semarang” imbuhnya
Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mengembangkan sebuah alat yang dapat melenyapkan nyamuk. Alat tersebut mereka namakan dengan Jebakan Penghilang Nyamuk (Jepluk).
Mahasiswa tersebut terdiri dari Heri Cahyono, Faizal Romadhon, Febiani Dwi Utari, Rahmatika Luthfiani S dan Tuty Indraswari. Mereka adalah mahasiswa jurusan Teknik Kimia Undip.
Heri Cahyono, ketua kelompok mengatakan, bahwa sampai sekarang pengendalian nyamuk masih dititikberatkan pada penggunaan insektisida kimia. Sementara penggunaan insektisida yang berulang-ulang akan menimbulkan masalah baru yaitu membunuh serangga bukan target dan menimbulkan resistensi vektor (nyamuk menjadi kebal).
“Maka salah satu cara pemberantasan nyamuk yang ramah lingkungan dan efektif adalah memutus siklus hidup Aedes aegypti dan Aedes albopictus yaitu dengan ovitrap.” Ujar Heri.
Heri menuturkan, alat yang mereka buat adalah memodifikasi ovitrap dengan mengembangkan Jebakan Penghilang Nyamuk (JEBLUK). Jebluk ini dibuat dengan cara yang mudah dan dapat dibuat sendiri oleh masyarakat.
“Bahan-bahan pembuatan JEBLUK menggunakan botol plastik mineral bekas, jerami , kasa aluminum yang tentunya mudah didapatkan disekitar kita” tutupnya.[]






