Foto : shutterstock.com
Selain menjaga pola makan dan kebersihan, berjemur di bawah sinar matahari juga bisa mencegah terjangkit virus corona (Covid-19). Karena, vitamin D alami yang dihasilkan matahari bisa meningkatkan kekuatan sistem imun atau kekebalan tubuh.
Menurut Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K),MPH.,Ph.D., Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat,dan Keperawatan (FKKMK) UGM, tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D. Sementara Sinar matahari menjadi sumber utama vitamin D alami dan sedikit sekali yang berasal dari makanan.
“Vitamin D ini punyak efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh,” jelasnya.
Sistem imun ini menjadi pertahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Sementara itu, jika tubuh kekurangan vitamin D dapat menghambat pertumbuhan dan rentan terinfeksi virus maupun bakteri.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk berjemur guna mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup? Waktu berjemur paling efektif adalah saat bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan. Waktunya bisa mulai dari jam 10.00.
Waktu berjemur yang dianjurkan adalah sekitar 10 hingga 15 menit. Jangan dilakukan lebih pagi karena paparan sinar mataharinya tidak mencukupi.
Menurutnya, ketika waktu pagi hari, karena kondisi udara kurang baik terutama di kota-kota besar dengan tingkat polusi tinggi. Banyak polutan seperti logam berat masih terkonsentrasi di dekat permukaan yang mencemari udara pada pagi hari.
Ketika berjemur, dia menyarankan kulit langsung terpapar sinar matahari. Atau setidaknya, bagian tangan dan kaki terkena sinar matahari.
Supaya kegiatan berjemur tidak terasa membosankan, berjemur bisa dilakukan dengan berkebun, mengangkat jemuran dan lainnya yang berkontak langsung dengan sinar matahari. Sinar matahari tersebut, tidak hanya ampuh meningkatkan imun tubuh, namun, mengusir virus dari tubuh.