Menggali Makna Pancasila Di Kalangan Orang Muda
Indonesia menjadi negara dengan biodiversitas terbesar di dunia dan peringkat kedua dengan tingkat keragaman sosiokultural setelah Papua Nugini. Studi Etnologue mencatat masyarakat manusia memiliki 7.164 bahasa dengan daerah tropis memiliki tingkat keragaman yang paling banyak. Papua Nugini yang berada di atas Indonesia dalam hal ini, memiliki 900 bahasa, sedangkan Indonesia menjadi rumah bagi 718 bahasa.
Bahasa menghasilkan budaya, falsafah, dan tata nilai. Dengan kemajemukan yang tinggi butuh kearifan dan kebijaksanaan untuk menggali makna dan mutiara yang ada di dalamnya. Pada tingkat perbedaan yang besar itu Pancasila lahir untuk mempersatukan dan menjadi rumah kita bersama.
Seturut era sekarang atau kerap disebut era digital, menjadi tugas sejarah bagi orang muda untuk menggali makna Pancasila dan menyusunnya menjadi kecerdasan kolektif. Pengetahuan yang bermuara pada daya kolektif untuk berbuat dan berkiprah dalam kehidupan antar bangsa.
Penggalian makna ini menjadi pengembangan dan pembaharuan semangat Pancasila dalam pusaran arus zaman, era yang disebut era serba tak pasti dan penuh disrupsi.
FSAB (Forum Silaturahmi Anak Bangsa) sebagai wadah perekat sesama anak bangsa menginisiasi webinar bertemakan “Menggali Makna Pancasila di Kalangan Orang Muda” bersamaan dengan peringatan hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni dan ulang tahun FSAB ke-21. Ikhitiar kecil untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan orang muda dan gen Z.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>