Dalam wawancara di kanal Youtube Podcast Belagu (10/11/2024) Ijal, sang penulis lirik, menceritakan tentang lirik dalam Single ‘Jimat’ yang mulanya hanya ungkapan-ungkapan pepatah Sunda yang didengarnya semasa hidup. Sehingga saat lagu ini digarap, berbagai pepatah yang diingatnya itu diramu Ijal menjadi lirik lagu.
“Peribahasa-peribahasa Sunda yang sering saya dengar sejak dulu, saya masukkan ke dalam lirik”, katanya saat ditanya media. Lebih lanjut, Ijal mengatakan, “Lewat lagu ‘Jimat’ saya ingin menyampaikan bahwa dalam menjalani hidup kita harus mempunyai pegangan”.
Lagu ini diperdengarkan dengan gaya penyampaian yang mirip memberi nasihat. Mirip orang tua yang sedang mewejangi anaknya, atau ceramah sang Ustadz kepada jemaahya, atau seperti guru saat mengajari muridnya.
Sebagaimana liriknya yang berbunyi, “Nu ngaran hirup dunya mah ngumbara, nyimpang kur saliwat”, hidup di dunia hanyalah sementara dan kita hanya numpang lewat. Liriknya mengingatkan petuah-petuah tentang moral kehidupan yang mulai ditinggalkan oleh manusia modern. Manusia yang kini lebih mudah menerima quotes pendek.
Jimat itu sendiri bentuk singkatan dari ‘hiji tapi matuh’. Istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut suatu benda mistik sebagai pelindung yang setia. The Panturas menjadikannya sebagai kata metafor. Dengan ungkapan lain, seseorang wajib memiliki jimat guna berlindung dari kesesatan di dunia. Seperti dendang lirik lagu ini, “Teu boga jimat nu jadi pamutangan, lempeuh papalindan”, bahwa seseorang akan hanyut dan lumpuh jika tanpa jimat pegangan dalam hidup.
Keuinikan lain dari single ‘Jimat’ bisa didengar saat lagunya masuk bagian akhir. Saat temponya dipercepat, liriknya dibawakan seperti merapal suatu mantra atau jampe-jampe. Seolah sedang menandakan sakralitas makna lirik dalam ‘Jimat’. Namun rasanya ini lebih karena memang pesan lagu harus disampaikan dengan keyakinan penuh.
Ada satu naeshat penting dari The Panturas melalui lagu ini. Nasehat yang layak diingat bagi siapapun dan dalam perantauan manapun. “Teu boga jadi diri. Teu kabawa sakaba-kaba.”, Teguh memiliki jati diri, tidak mudah terbawa arus.
Walhasil, album mini bertajuk ‘Galura Tropikalia’ menjadi karya yang dinanti-nanti peluncurannya. Sebuah album yang penuh dengan lagu berbahasa Sunda. Para penggemar The Panturas boleh jadi sudah tak sabar menunggu di bulan November ini, bulan yang dijadwalkan sebagai rilis karya teranyar dari band yang berasal dari Tanah Pasundan ini. Distribusi lagu berikut albumnya ini juga akan dihelat oleh La Munai Records dalam bentuk vinyl.
Track Title: Jimat
Perfomed by: The Panturas
Member The Panturas: Abyan Nabilio alias Acin (Vokalis & Gitar), Fahrijal Taufik alias Ijal (Solo Gitar), Bagus Patria Adiputro Mngksumo alias Gogon (Bassist) dan Surya Fikri Asshidiq alias Kuya (Drummer)
Song Writer: Fahrijal Taufik
Produser: Los Panturas Ent & Ricky Virgana
Mixing: Firzi O
Mastering: The Carvey Studio
Label: La Munai Records
*Penulis adalah anggota Klub Menulis Kabar Kampus.