More

    Forum Studi Internasional Bahas Strategi Tiongkok Mencari Pasar: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia

    Transformasi industri menuju era digital, menurutnya, menuntut kebijakan yang cermat. Pemerintah perlu menentukan sektor prioritas—seperti alat kesehatan, energi terbarukan, dan komponen elektronik—yang memiliki potensi ekspor tinggi sekaligus mendukung kemandirian nasional.

    Sedangkan Yen Yen Kuswati menyampaikan bahwa kerja sama dengan Tiongkok membawa dampak positif bagi Indonesia, terutama dalam peningkatan akses investasi, infrastruktur, ekspor, dan transfer teknologi. Menurutnya, Tiongkok tidak hanya mengandalkan kekuatan ekonomi dan investasi, tetapi juga menggunakan pendekatan budaya untuk memperkuat hubungan antarnegara.

    “Tiongkok menerapkan soft diplomacy berbasis budaya—melalui festival, kuliner, pendidikan bahasa Mandarin, hingga pertukaran pelajar. Pendekatan ini memperluas jejaring sosial ekonomi dan membangun kepercayaan yang menjadi dasar kerja sama jangka panjang” ujarnya.

    - Advertisement -

    Namun ia juga menyampaikan sisi negatif yang tak kalah penting untuk diperhatikan. “Persaingan harga barang asal Tiongkok menekan pelaku usaha lokal, berpotensi menyebabkan ketergantungan pada impor dan defisit neraca perdagangan, pergeseran nilai budaya dan pola konsumsi masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi yang tidak merata,” ujar wanita yang bertugas sebagai sekretaris jenderal IPTI itu. 

    Meski demikian, Yen Yen menilai bahwa Indonesia dapat memetik banyak manfaat dari hubungan dengan Tiongkok, di antaranya peningkatan akses investasi, penguatan infrastruktur, peningkatan ekspor bahan mentah dan hasil industri, serta transfer teknologi dan keahlian. Lebih jauh, ia menyoroti kekuatan demografi Indonesia sebagai modal penting dalam menghadapi tantangan global.

    “Faktanya, 68% dari 280 juta jiwa penduduk Indonesia berada pada usia produktif, dengan rata-rata usia 29 tahun. Ini merupakan tenaga kerja muda, adaptif, dan berdaya saing tinggi. Indonesia memiliki pasar domestik besar yang menjadi modal kuat untuk kemitraan strategis,” jelasnya.

    Ia menekankan bahwa kerja sama ekonomi dengan Tiongkok tidak seharusnya dipandang sebagai ancaman. “Strateginya bukan resistensi, melainkan kolaborasi. Tiongkok bisa menjadi mitra untuk mempercepat transformasi ekonomi Indonesia, asal kerja samanya dijalankan secara seimbang” tegasnya.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here