More

    Forum Studi Internasional Bahas Strategi Tiongkok Mencari Pasar: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia

    Sementara Mohamad Dian Revindo, Ph.D menilai keberhasilan Tiongkok didorong oleh strategi ekonomi yang sangat disiplin dan manajemen ekonomi yang terintegrasi. “Tiongkok adalah negara yang terlalu besar untuk diabaikan. Mereka memiliki sistem manajemen ekonomi yang efisien, di mana setiap kebijakan perdagangan, mata uang, dan investasi diarahkan pada peningkatan daya saing global” jelasnya.

    Namun Dr. Revindo menyoroti sebuah strategi Tiongkok dalam menjaga daya saing barang-barangnya, yaitu dengan menjaga nilai tukar mata uangnya yang relatif lemah agar produk ekspor tetap kompetitif.

    “Jika mata uang mereka melemah, justru mereka senang, karena produknya menjadi lebih murah di pasar internasional. Mereka bahkan membeli saham dan barang dari Amerika Serikat untuk menjaga keseimbangan ini. Sementara kita masih menghadapi masalah klasik: kebijakan sektor hulu dan hilir sering kali tidak sinkron Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menyinergikan sektor hulu dan hilir industrinya” paparnya.

    - Advertisement -

    Namun demikian, Revindo juga menjelaskan bahwa China melakukan praktek yang meskipun legal namun kurang adil bagi Indonesia, yaitu praktik dumping. “China menerapkan praktik dumping dengan menetapkan harga rendah pada produk garmen, frit, lisin, dan kaca, sehingga produk impor menjadi lebih diminati oleh konsumen Indonesia,” ujarnya.

    Ekonom yang juga mengajar di Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan UI itu juga menjelaskan tantangan yang dihadapi Indonesia akibat banjir barang dari Tiongkok, yaitu tekanan pada industri lokal dan disrupsi tenaga kerja (PHK), ketergantungan impor, dan dominasi perdagangan elektronik (E-Commerce) asing di Indonesia. Ia juga menyoroti peningkatan impor ilegal asal China yang berpotensi menggangu perekonomian Indonesia juga.

    Menurut Revindo, agar Indonesia dapat bersaing, diperlukan konsistensi dalam kebijakan industri dan investasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penguatan riset dan inovasi domestik. “Indonesia harus belajar dari disiplin strategis Tiongkok, tanpa kehilangan jati diri dan arah kebijakan nasionalnya”.

    Bersambung ke halaman selanjutnya –>

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here