Ahmad Fauzan
JAKARTA,KabarKampus- Entah siapa yang memulainya mahasiswa Universitas Nasional Jakarta terlihat bentrok dengan polisi di depan Istana negara, Jakarta, Jumat (28/10).
Bentrokan terjadi usai mahasiswa Unas membakar dan menginjak boneka SBY-Boediono. Edo Eka Rizki, ketua senat Fisip Unas, mengatakan ia tidak mengetahui kenapa bisa bentrok. Ini bentuk represif pihak kepolisaan, hingga beberapa mahasiswa kena pukul.
“Kami tidak ada niat untuk bentrok, karena kami tidak membawa senjata, apalagi memplopori, dan yang kena pukul pun mahasiswa,” tutur Edo.
Edo menambahkan aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap SBY Boediono. “Kami sudah lelah dengan kepemimpinan SBY-Boediono, mereka sangat lembek, dan merugikan rakyat. Kami membakar boneka Sby-Boediono karena kami ingin SBY- Boediono turun.”
Firly mahasiswi Fisip Unas juga menginginkan SBY-Boediono turun karena sudah 2 kali memegang pemerintahan namun gagal menyejahterakan rakyat. Dengan kata lain menurut Firly keadaan rakyat Indonesia sekarang setengah merdeka.
Mendekati Magrib mahasiswa Unas meninggalkan Istana da berjanji akan kembali setelah SBY diturunkan.[]