Ahmad Fauzan Sazli
LAMPUNG, KabarKampus – Dosen Ilmu Komputer Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung mengembangkan sistem yang dapat mendeteksi penjiblakan pada karya ilmiah. Sistem pendeteksi tersebut dinamakan “Sistem Pendeteksi Plagiarisme Multi Bahasa.”
Sistem pendeteksi plagiarisme ini berangkat dari kegelisahan akan maraknya plagiarisme di lingkungan pelajar, mahasiswa, dan dosen di lingkungan akademisi, serta penulis karya popular dan penyair. Adalah Wasila, S.kom, M.T yang mengembangkannya.
Menurut Wasilah, sistem tersebut mampu mendeteksi kemiripan naskah berbahasa Indonesia maupun naskah berbahasa Inggris.
“Sistem informasi ini dapat digunakan untuk memeriksa kesamaan dari dokumen khususnya pada karya ilmiah di perguruan tinggi sebelum dipublikasikan ke jurnal ilmiah,” kata Wasilah, Rabu, (20/03/2013).
Wasilah menjelaskan, bahwa berbagai usaha untuk mengatasi plagiarisme telah dilakukan, salah satu usaha adalah dengan menggunakan software anti plagiarisme seperti Turnitin dan Viper.
“Namun, software tersebut hanya optimal digunakan untuk mendeteksi naskah berbahasa Inggris,” katanya.
Sehingga, menurutnya sistem tersebut, tidak dapat digunakan untuk memeriksa dokumen dalam bahasa Indonesia, seperti yang diperlukan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Sedangkan, sistem pendeteksi plagiarisme yang dikembangkan Wasilah, memiliki kemampuan untuk mendeteksi kemiripan suatu naskah dalam multi bahasa. Baik dokumen bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Alat pendeteksi ini pun mendapat kepercayaan memenangkan hibah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah II. Bersaing pada kategori Pendanaan Hibah Penelitian Desentralisasi Usulan Baru Tahun Anggaran 2013 senilai puluhan juta rupiah.
Wasilah berharap, karyanya tersebut dapat membantu meminimalkan tindakan plagiarisme di Indonesia khususnya di kalangan perguruan tinggi. []