Fitria Marlina
Padang, Kabarkampus – Rangakaian acara HUT Suara Kampus IAIN Imam Bonjol ditutup dengan diskusi “Kebebasan Pers Mahasiswa” di Aula Fakultas Dakwah IAIN Imam Bonjol, Padang, (3/12). Acara tersebut dihadiri pendiri Suara Kampus Sutan Zaili, Shofwan Karim, para alumni, serta undangan dari LPM Genta Andalas dan Gema Justisia.
Sutan Zaili mengatakan bagian utama dalam menulis adalah intelektual dan fokus. Menurutnya dalam menulis diperlukan tiga aspek yang sangat penting, yaitu orientasi yang jelas, dedikasi dan fokus dalam membuat sebuah berita.
Selain itu, Bigboss Padang Ekspres ini menambahkan, menulis harus dijadikan kebutuhan, karena menulis bukanlah sebuah bakat, namun harus diterapkan dalam kehidupan, dan Suara Kampus adalah wadah dalam mengasah kemampuan tersebut.
Sejalan dengan itu, Shofwan Karim mengatakan, citizen journalism melatih mahasiswa dalam menulis setiap kegiatan yang ada. Mengenai kebebasan pers mahasiswa, komisaris Semen Padang ini mengatakan, itu hal relatif dan akhirnya menjadi subjektif, namun intinya tergantung kepada substansi kritikan tersebut. “Kebebasan pers mahasiswa tergantung dari mahasiswa itu sendiri, bagaimana seorang mahasiswa memberitakan berita yang simetris,” tambah rektor Universitas Muhammadyah Sumatera Barat (UMSB) ini.
Selain itu, Shofwan juga menambahkan, bahwa menulis memerlukan sebuah kesetiaan dan harus dilaksanakan secara terus menerus, karena bagi orang yang setia dalam melaksanakan tulis menulis, maka menulis akan menjadi sebuah nilai ketuhanan dan panggilan jiwa.
Akhir diskusi pengurus memotong kue bersama pendiri LPM Suara Kampus, alumni, pembina, sebagai ceremonial perayaan ulang tahun Suara Kampus ke-33. Sebagai penutup Sultan Zaini berpesan, bahwa menulis merupakan pekerjaan orang terdidik, bukan wartawan, dan seorang sarjana harus pandai menulis selancar dia berbicara.[]