Frino Bariarcianur
MAKASSAR, KabarKampus—Pemilu sebagai salah satu gerbang memahami konstitusi negara seringkali dianggap tidak penting oleh generasi muda. Lahirlah golput di tiap daerah. Seberapa pentingkah ikut pemilu?
Bagi Forum Rektor Indonesia (FRI), Pemilu sangat penting untuk memahami konstitusi Indonesia, gerbang untuk meraih cita-cita bersama. Itulah kenapa FRI “gemes” melihat anak muda terutama mahasiswa yang tidak ikut pemilu.
“Generasi yang tidak ikut Pemilu, kalau ditanya, siapa kau bela, maka bukan konstitusi yang ia bela. Karena mereka tak lagi belajar konstitusi maka yang mereka bela adalah pasar.” kata DR. Laode M Kamaludin, Ketua FRI Pusat, saat konferensi pers “E-voting” di Auditorium Rumah Sakit (RS) Universita Hasanuddin, Makassar, Jumat kemarin (07/06/2013).
“Indonesia sedang berada di persimpangan, antara ingin menjadi negara besar dan negara bangkrut. Untuk itu partisipasi anak muda dalam Pemilu haruslah besar. Jika tidak masa depan Indonesia jatuh ke dalam pasar dunia.”
FRI berharap pada Pemilu 2014 nanti, anak muda harus menentukan sikap untuk memilih pemimpin negeri ini. Memikirkan Indonesia bisa dimulai untuk memilih pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi rakyatnya.
Untuk menekan tingkat golput dari mahasiswa, FRI yang beranggotakan 3200 Perguruan Tinggi se-Indonesia menggandeng 3 lembaga negara yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badang Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Bagaimana KaKa, kita golput atau ikut pemilu nih? []