Ahmad Fauzan Sazli
BOGOR, KabarKampus – Selama ini klobot atau kulit jagung banyak digunakan sebagai pakan ternak, pembungkus makanan tradisional, dan kerajinan tradisional. Padahal kulit jagung memiliki fungsi lain yang belum dimanfaatkan.
Di tangan mahasiswa Departemen Fisika FMIPA Institut Pertanian Bogor (IPB), kulit jagung memiliki fungsi yang berbeda. Mahasiswa yang terdiri dari Made Dirgantara, Miko Saputra, Eni Septi Wahyuni, dan Muhammad Khalid mendaur ulang kulit jagung tersebut menjadi plastik.
Ide pembuatannya berawal dari banyaknya limbah kulit jagung yang terbuang percuma di pasar Bogor. Selain itu mereka merasa tertantang dalam mengurangi pencemaran lingkungan dengan banyaknya pemakaian plastik dalam kehidupan sehari hari, sehingga plastik harus diminimalisasi.
“Dari hasil penelitiannya kulit jagung memiliki kandungan serat dan pati yang bisa dijadikan bahan campuran plastik,” ungkap Eni Septi Wahyuni.
Selain itu menurut Eni, plastik buatannya dapat terurai oleh mikroba dalam jangka waktu 2 bulan setelah pengujian, sehingga lebih ramah lingkungan.
Eni menjelaskan, proses pembuatan plastik dari kulit jagung ini dimulai dari pengeringan kulit jagung dengan menggunakan oven dan suhu 60 derajat celsius selama 8 jam. Setelah dikeringkan kemudian kulit jagung digiling sehingga menyerupai tepung. Setelah itu dicampur dengan bahan bijih plastik dan asam oleat dengan menggunakan mesin ekstrusi kemudian dipress hingga dihasilkan bioplastik dari kulit jagung.
Menurut Eni, jika ada pengusaha yang mau mengaplikasikan inovasi ini bisa ke arah perangkat interior seperti tatakan gelas, wadah makanan dan minuman sekali pakai dan dapat juga dijadikan pernak pernik dari plastik. Namun dari sisi ketahanan harus ada proses penelitian lanjutan.[]