More

    Demi Kembangkan Alat Elektro Laring, Mahasiswa ITS Rela Lulus 5,5 Tahun

    Anindito Kusumojati, seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) rela lulus 5,5 tahun untuk menyelesaikan penelitian tugas akhirnya. Dalam penelitian tugas akhirnya, Dito mengembangkan sebuah alat kesehatan bernama Elektro Laring

    Elektro Laring merupakan, sebuah alat sederhana sepanjang 15 sentimeter dan bertegangan 9 volt. Alat ini nantinya dapat digunakan para penyandang tuna laring agar dapat menggantikan fungsi laring.

    ”Saya ingin membuat alat yang  memang aplikatif untuk masyarakat,” ujar mahasiswa yang mengambil fokus bidang elektro biomedis ini.

    - Advertisement -

    Ia mengatakan, alat elektronik pengganti pita suara ini sebelumnya sudah pernah menjadi bahasan tugas akhir di lulusan 2010 dan 2012.  Namun, ada beberapa aspek yang belum maksimal sehingga ia ingin menyempurnakannya.

    ”Saat ini, peralatan teknik biomedik di Indonesia masih sangat kurang, banyak yang masih harus impor. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Dito menjelaskan alasan mengembangakan Elektro Laring.

    Adapun lamanya penelitian ini karena sejumlah hambatan yang dialami mantan Sekretaris Jenderal Internal BEM ITS 2011/2012 ini. Dito mengaku, kesulitan utamanya adalah menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Tidak jarang, ia harus pulang pergi menemui kawannya yang berkuliah di jurusan Kedokteran. Hal itu dilakukan untuk sekedar memahami bagaimana fungsi laring manusia. Selain itu, keterlambatan pengiriman alat dari Singapura yang juga menjadi hambatannya dalam penyelesaian tugas akhir ini.

    Dito menjelaskan, di Indonesia sendiri, kebanyakan para penyandang tunalaring adalah kaum menengah kebawah. Sedangkan untuk membeli alat semacam Elektro Laring tersebut, diperlukan biaya yang berkisar dari sembilan juta rupiah hingga 12 juta. Jika mereka harus melakukan terapi, akan memakan waktu yang sangat lama untuk akhirnya bisa bicara dengan normal.

    Meski tugas akhir ini dikerjakan dalam waktu yang lama, Dito mengatakan bahwa alat buatannya itu masih butuh penyempurnaan.  Masih perlu dikembangkan dari sisi energi, mekanik, dan efektifitas rangkaiannya.

    Dito sendiri akhirnya lulus dalam wisuda 109 ITS, pada Sabtu lalu (15/03/2013).

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here