More

    PKL Menderita Mahasiswanya Tetap Cuek Ngutang

    Dewi R. Ahdawiyah-SUAKA UIN Bandung

    BANDUNG,KabarKampus- “Hidup adalah perjuangan” kalimat itu tergambar dalam keseharian Rita, pedagang gorengan emperan di kawasan belakang kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia berjualan diantara gedung-gedung yang sedang mengalami pembongkaran untuk kebutuhan pembangunan. Ia tidak peduli dengan situasi yang cukup berbahaya demi mendapatkan beberapa lembar uang.

    “Yah neng, orang dari sini saya bisa sekolahin anak-anak saya,” kata Rita, Senin (24/10).

    - Advertisement -

    Dulu sebelum pembangunan ini berlangsung penghasilan yang didapatnya cukup untuk membantu memenuhi keperluan keluarganya. “Dulu saya bisa dapet lima ratus ribu sehari tapi setelah pembangunan ini saya cuma bisa dapet dua ratus ribu sehari,” kata ibu tiga anak ini.

    Kabar bahwa pihak rektor akan mengadakan penertiban dan relokasi bagi para pedagang telah sampai ketelinganya. Ia gembira, karena pembangunan itu menurut Rita sebuah kemajuan UIN. Namun rasa berat hati singgah juga di hatinya.

    “Katanya sih nanti tukang-tukang jualan kayak saya bakal dikasih tempat diatas, tapi kami disuruh bayar empat juta pertahun tiap pedagang. Yah kalau saya mah ga akan kuat kayaknya, mahal banget neng. Dagangan saya cuma gini aja. Kalo pertahunnya satu atau satu setengah juta saya sanggup.”

    Tidak cukup sampai di situ derita Rita. Sejumlah mahasiswa tetap cuek ngutang di warung Rita.

    “Duit saya diluar hampir lima ratus ribu, anak-anak mahasiswa banyak yang nganjuk, tapi nggak tahu kapan bayarnya. Saya mah kadang bingung sama mereka, ga ada karunyanya ke saya, padahal waktu mereka minta nganjuk saya kasihan ke mereka, eh.. giliran saya tagih mereka kaya yang lupa”.

    Menanggapi ini, Fitri mahasiswa fakultas Dakwah menyampaikan kepriatinannya. “Nggak etis mahasiswa berbuat begitu sama orang susah seperti bu Rita. Dia juga dagang kan butuh modal, apalagi sekarang penghasilannya berkurang karena pembangunan. Cepetlah harus di bayar tuh utang.”

    Terkait rencana relokasi, ia juga tidak setuju jika pihak UIN nantinya terkesan memberatan kepada para pedagang kecil. “Universitas udah dapat banyak uang dari mahasiswa, jangan memberatkan orang kecil dong.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here