More

    Wahid, Berikan Kursus Bahasa Inggris Gratis Untuk Anak Kebumen

    Ahmad Fauzan Sazli

    18 06 2014 Wahid
    Wahid, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kebumen dan juga pengajar bahasa Inggris untuk siswa SMP dan SMA di Perpusda Kebumen. Foto. Regina

    KEBUMEN, KabarKampus – Tak banyak mahasiswa yang punya tekad membangun kampungnya sendiri. Seperti yang dilakukan  oleh Muchdjabir Wahid, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah.

    Sudah hampir satu tahun ini, Wahid mengajar bahasa Inggris untuk anak SD hingga SMA di Perpustakaan Daerah Kebumen, Jawa Tengah. Semua pelatihan bahasa Inggris itu ia berikan gratis.

    - Advertisement -

    Kegiatan mengajar bahasa Inggris di Perpusda Kebumen dilakoninya sejak bulan September 2013. Ketika itu Wahid, sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris merasa masih sering grogi ketika berbicara bahasa Inggris. Dari sana dia berpikir untuk melatih bahasa Inggrisnya dengan mengajar.

    “Ilmu semakin ditulari akan semakin berkembang. Kurang lancar atau grogi ngomong bahasa Inggris itu artinya kurang jam tanyang. Pas saya ngajuan proposal ngajar, saya pun dapat ide ngajar di perpustakaan” kata Wahid saat ditemui di Kebumen Jawa Tengah, Rabu, (18/06/2014)

    Mahasiswa kelahiran 6 Desember 1991 kemudian menamakan kelompok belajarnya itu dengan nama Komunitas Fantastic. Sesuai namanya, konsep yang diusung wahid adalah belajar bahasa Inggris dengan cara menyenangkan.

    Pada awalnya ia hanya mengajar siswa SD. Selanjutnya karena ada permintaan, ia pun mulai mengajar siswa SMP dan SMA.

    Untuk siswa SD, Wahid, lebih banyak mengajak anak-anak praktek di lapangan. Seperti mengajak anak-anak tersebut ceplas-ceplos mengucapkan bahasa Inggris di area Car Free Day, Kebumen pada hari Minggu. Sementara  untuk SMP dan SMA, ia mengajarnya di perpustakaan.

    “Yang paling penting belajar bahasa Inggris adalah jangan anggap Bahasa Inggris itu sulit. Kalau cara berpikir seperti ini diterapkan, kemungkinan ke depan para siswa ini bisa bahasa Inggris. Supaya mereka terbantu saya tanamkan bahasa Inggris dengan konsep menyenangkan,” jelas Wahid.

    Menurut Wahid, metode yang ia berikan adalah metode penerimaan, bukan pembelajaran. Sebelum belajar gramer, ia menanamkan metode penerimaan dengan pembiasaan kalimat, seperti kalimat “This is my bag” dan kalimat lain yang menjelaskan barang-barang di sekitar mereka.

    Seiring berjalannya waktu, siswa yang diajar mahasiswa tinggkat akhir ini terus bertambah. Saat ini Wahid mengajar sebanyak 151 siswa SMP dan sebanyak 25 siswa SMA.

    “Total pertemuan ada sebanyak 36 pertemuan,” kata Wahid yang sedang menyelesaikan skripsinya ini.

    Bagi wahid pendidikan Bahasa Inggris sangat penting bagi anak Kebumen. Apalagi tahun 2015 nanti akan dibuka pasar bebas atau Asean Community. “Jadi kalau orang asing datang ke Kebumen, orang Kebumen ngga kaya ditipu,” ungkap Wahid.

    Selain mengajar bahasa Inggris, kegiatan Wahid di Perpusda Kebumen adalah mengajar internet yakni membuat blog dan email, serta memberikan motivasi agar para pelajar fokus pada tujuan serta tidak salah jalan.

    Kegiatan Wahid mengajar di Perpustakaan daerah Kebumen ini seiring dengan berjalannya program Perpusseru dari Cocacola Foundation Indonesia, yakni mengubah wajah angker perpustakaan menjadi pusat kegiatan masyarakat. Kini. melalu program tersebut, perpustakaan tak hanya menjadi tempat membaca buku, namun juga tempat berkesenian, bermain, dan mengekspresikan diri.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here