YOGYAKARTA, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dari berbagai organisasi di UGM membuka layanan “Gerakan Siaga Mahasiswa” di kampus UGM. Gerakan ini memberikan layanan kepada mahasiswa berupa siap antar jaga kepada mahasiswa UGM.
Sejumlah organisasi yang menggagas gerakan layanan ini antara lain, BEM KM UGM, Menwa UGM, dan berbagai lembaga kampus di UGM. Gerakan layanan ini dibuat karena maraknya isu kriminalitas di kota Yogyakarta akhir- akhir ini.
Adhitya Erwin, Presiden BM KM UGM mengatakan, di kota Yogyakarta saat ini tengah ramai isu kriminalitas, seperti pembacokan, penodongan dan sebagainya. Salah satu korban kriminalitas itu adalah staff BEM KM UGM. Saat mahasiswa tersebut sedang berada di sepeda motor di wilayah ring road, tabletnya diambil dua orang bersenjata.
“Isu kriminalitas seperti ini membuat atmosfer kampus berubah. Mahasiswa yang biasanya nyaman ngelembur hingga malam, sekarang jam sembilan malam sudah mulai takut,” kata Adhit kepada KabarKampus, Sabtu, (18/10/2014).
Oleh karena itu, menurut Adhit, mereka ingin meredam atmosfer tersebut dengan memberikan layanan siap antar jaga kepada mahasiswa. Mahasiswa yang pulang malam karena lembur mengerjakan tugas kuliah dan organisasi di UGM akan di antar atau di dampingi ke rumahnya.
Namun menurut Adhit, banyaknya broadcast yang beredar mengenai tindak kejahatan di sekitar kampus UGM dan kota Yogyakarta banyak yang hoak. Setelah mereka telusuri Di UGM sendiri dalam dua minggu terakhir ternyata hanya terjadi dua tindak kriminalitas yakni penjabretan dan penodongan.[]