Ahmad Fauzan
SURABAYA, KabarKampus – Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Novermber (ITS) penggagas lem yang terbuat dari bakteri berangkat ke Malasysia. Mereka ke Malaysia untuk mempresentasikan gagasannya yang digelar pada hari Selasa (14/2/2012).
Mereka adalah Hendro Utomo dan Farida Arany, keduanya berangkat sebagai wakil Indonesia dalam tahap seleksi kompetisi Hankel Inovation Challenge 5. Kompetisi yang dihelat oleh sebuah perusahaan multinasional Henkel di Jerman, sebagai ajang cipta ide inovatif untuk mahasiswa di tingkat internasional.
”Dari Indonesia hanya ada dua perwakilan yang maju mewakili Indonesia untuk seleksi tingkat ASEAN, satu dari ITS dan satu lagi dari Universitas Indonesia,” ungkap Farida dikutip dari Humas ITS, (13/02).
Menurut Farida, dalam seleksi yang diadakan di Kula Lumpur, mereka berhadapan dengan lima negara Asean. “Disana kami mempresentasikan gagasan penelitian, market Survey, dan data mining di hadapan juri untuk bisa masuk ke babak selanjutnya,” terangnya.
Gagasan tersebut dinamai Bio Bon, yaitu bahan lem yang terbuat dari jenis bakteri Caulobacter. Bakteri ini hidup di bebatuan sepanjang dasar sungai dan laut.
Secara khusus, Bio Bon ini dapat digunakan untuk merekatkan bangunan yang terbuat dari konstruksi beton.
“Produk ini lebih kuat dari super lem yang sudah ada, water proove, dan digunakan untuk struktur bangunan di daerah perairan,” kata Farida.
Dalam kompetisi ini, gagasan yang mereka ajukan berupa proposal rancangan bisnis dan pengembangan pasar. Mereka memadukan basis ilmu menejemen bisnis marketing yang diperoleh Hendro dari Sistem Informasi dengan basis ilmu market survey yang dimiliki farida dari bidang Statistika.
‘Menurut Hendro, fokus mereka sebenarnya bukan hanya pada penelitian, melainkan bisnis marketing dan upaya memproduksinya secara massal. “Gagasan yang mereka usung harus teruji baik secara teknis maupun market strategis,” jelas Hendro.
Apabila sukses di Kuala Lumpur, mereka akan segera memasuki seleksi akhir yang bertempat di Polandia. Dimana mereka bakal bertemu peserta dari berbagai negara di dunia.[]