More

    Pemerintah Indonesia Gagalkan Anggaran Pembangunan Laboratorium PTN se-Indonesia

    ENCEP SUKONTRA
    BANDUNG, KabarKampus-Laboratorium penelitian yang ada di perguruan tinggi negeri (PTN) perlu dimodernisasi. Sehingga level laboratorium penelitian harus setara dengan labolatorium industri.

    Jumain Appe, Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI, mengatakan untuk melakukan modernisasi laboratorium penelitian yang ada di seluruh PTN di Indonesia, pemerintah perlu dana minimal Rp 5 triliun.

    Untuk itu pihaknya sudah mengajukan besaran anggaran untuk membangun laboratorium PTN sebesar Rp5 trilun. Namun usulan ini kandas karena keuangan negara sedang dalam efisiensi.

    Maka untuk mendapat dana modernisasi sarana penelitian PTN, pemerintah berencana mencari pinjaman ke luar negeri.

    - Advertisement -

    “Tahun ini tidak jadi (Rp5 triliun). Upayanya kita harus mencari loan. Karena negara ini memang agak berat,” kata Jumain Appe kepada wartawan di acara ITB CEO Summit on Innovation di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Bandung, Senin (22/08/2016).

    Ia menyebutkan, salah satu lembaga keuangan dunia yang siap memberikan pinjaman adalah Asian Development Bank (ADB). “ADB itu akan membantu kita,” ujarnya.

    Pinjaman tersebut mau tidak mau harus dilakukan demi menopang kekuatan riset nasional. Ia menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi akan sulit maju jika tidak ditopang dengan pembangunan sarana riset atau laboratorium. Pihaknya sudah menghitung, dana Rp5 triliun merupakan jumlah minimal.

    “Alokasi anggaran mestinya untuk sarana laboratorium perguruan tinggi Rp5 triliun, untuk semua perguruan tinggi seluruh Indonesia. Ini minimum. Tahun ini saja kita nol,” katanya.

    Dana tersebut untuk modernisasi PTN, bukan perguruan tinggi swasta. PTN menjadi prioritas mengingat perguruan tinggi swasta dinilai bisa meningkatkan level laboratoriumnya tanpa bantuan pemerintah.

    Sambil menunggu pinjaman, PTN-PTN di Indonesia diminta bersabar. PTN-PTN harus tetap melakukan riset dengan sumber daya yang ada. Riset tersebut harus dilakukan sesuai kebutuhan industri.

    “Perguruan tinggi jangan melakukan hal-hal yang tidak diperlukan oleh sektor industri,” ujarnya. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here