JAKARTA, KabarKampus-Aksi damai 411 umat Islam berakhir rusuh. Mobil dibakar, demonstran terluka termasuk polisi pun berdarah. Usai rusuh, barulah Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa memasuki “rumahnya” dan langsung menggelar rapat terbatas.
Selang beberapa lama, Presiden Jokowi memberikan pernyataan terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh sahabatnya yakni Basuki Tjahaja Purnama alias A Hok.
Berikut pernyataan Presiden Jokowi dari dalam Istana Negara, pada Sabtu dini hari (05/11/2016) :
Kita menghargai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa yang dilakukan hari ini dengan tertib dan damai. Terima kasih kami sampaikan kepada ulama, kyai, habait, dan ustadz yang telah memimpin umatnya yang menyejukkan sehingga sampai maghrib tadi berjalan dengan tertib dan damai.
Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi sebelumnya.
Saya telah memerintahkan wakil presiden untuk menerima perwakilan pengunjuk rasa yang didampingi oleh menkopolhukam, mensesneg, menteri agama, menteri sekretaris kabinet, kapolri, panglima TNI. Dalam pertemuan itu telah disampaikan proses hukum kepada saudara Basuki Tjahaja Purnama akan dilakukan secara tegas, cepat, dan transparan.
Oleh sebab itu saya minta para pengunjuk rasa untuk kembali pulang ke rumah masing-masing, ke daerah masing-masing dengan tertib. Biarkan aparat keamanan bekerja menyelesaikan proses penegakan hukum seadil-adilnya.
Usai membacakan pernyataan Presiden Jokowi langsung masuk ke dalam tanpa ada sesi tanya jawab. Wajah sang Presiden Joko Widodo tampak lelah. Tapi bukan karena mengurusi demonstran, kelelahannya karena investasi milyaran rupiah di Bandara Soekarno Hatta harus tetap berjalan.[]