
JAKARTA, KabarKampus – BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) mendapatkan keanehan dalam aksi geruduk rumah Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan Jakarta yang dilakukan sekitar 200 mahasiswa, kemarin, Senin, (06/02/2017). Mereka menilai dalam aksi tersebut, mahasiswa telah dijadikan tameng oleh oknum kelompok politik tertentu untuk menyerang musuh politiknya.
Wildan Wahyu Nugroho, Koordinator BEM Seluruh Indonesia menceritakan, dari pantauan mereka, aksi geruduk rumah SBY, merupakan buah dari kegiatan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang digelar di Cibubur, Jakarta. Arah jambore tersebut untuk menyerang orang tertentu dan kelompok tertentu.
“Arahnya untuk mengkebiri musuh politik dari pemerintahan sekarang,” kata Wildan saat dihubungi KabarKampus melalu telepon, Selasa, (07/02/2017).
Menurut Wildan, silaturahmi mahasiswa atau kegiatan jambore mahasiswa tersebut penuh dengan kepentingan politik. Namun tidak semua mahasiswa ketika itu bisa dibeli. Sebagian dari mereka sadar dan memilih untuk keluar dalam acara yang diberinama silaturahmi mahasiswa tersebut.
“Aktor politik dibalik acara jambore sudah jelas dan seharusnya mereka bertanggung jawab, jangan memanfaatkan mahasiswa sebagai tameng,” kata Ketua BEM UNS ini.
Apalagi dalam pertemuan tersebut undangan kepada mahasiswa tidak disampaikan secara resmi. Namun melalui jalur senior alias bukan jalur resmi. Makanya saat ini, rektor Universitas Brawijaya tengah menyelidiki mahasiswa mereka yang ikut dalam kegiatan tersebut.
“Artinya pihak kampus tidak tahu menahu,” ungkap Wildan.
Wildan berharap, gerakan mahasiswa saat ini bisa independen dan bersatu. Namun jangan sekali-kali kepentingannya dibeli untuk kepentingan politik.
“Gerakan mahasiswa harus turun ke rakyat, bukan untuk kepentingan politik tententu. Rakyat sedang menunggu gera mahasiswa,” ungkap Wildan.
Sementara itu Fikri Azmi, ketua BEM Politeknik Negeri Jakarta mengatakan, ia menyesalkan dengan aksi mahasiswa yang menggeruduk rumah SBY. Ia menilai aksi tersebut jelas sebagai intrik politik.
“Kami dari PNJ mengecam betul dan menyesalkan oknum di balik aksi itu,” kata Fikri.
Bagi Fikri, aksi itu memang mengatasnamakan mahasiswa, namun justru bisa mencoreng nama baik mahasiswa Indonesia. Karena mereka bukanlah representasi dari mahasiswa Indonesia.
Namun kata Fikri, ia tidak ingin menyalahkan sejumlah mahasiswa tersebut. Karena mereka hanyalah korban dari kepentingan politik sekelompok oknum politik.
Dari gambar dan rekaman suara yang diterima redaksi KabarKampus, sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai sosok SBY. Mulai dari Blok Cepu, Kasus Century, BLBI, Proyek Gagal Hambalang dan sebagainya. Selain itu pertemuan tersebut juga membahas politisasi agama ala SBY dan politisi agama dalam aksi jalan sehat Spirit 2012 yang akan dilakukan pada 11 Febuari 2017 mendatang.[]






