More

    Jangan Putus Tali Silaturahmi Sesama Anak Bangsa

    Penulis: Farid Ari Fandi

    Ilustrasi / Foto : seashoretile.com

    Ajang lebaran adalah kesempatan kita bertemu dengan banyak insan yang merayakan momen Lebaran. Berbagai budaya berlebaran ditampilkan baik para pemimpin, para pejabat bahkan rakyat jelata yang menggelar open house di rumahnya. Baik secara formal maupun budaya perhelatan akbar silaturahmi menjadi momen baik bagi siapa saja yang ingin bertemu dengan anjang sana dan sini.

    Tidak mudah di jaman yang beribu sibuk ini sesama anak bangsa dapat bertemu. Apalagi dengan kesibukan yang selangit, seperti di kota kota besar. Bagi mereka yang sudah terpisah lama tentunya ingin sekali memanfaatkan. Namun masih ada juga yang tidak bisa memanfaatkan momen baik ini.

    - Advertisement -

    Berbagai faktor menjadi penyebabnya, bisa karena bekerja, sakit, berjauhan tinggal, berbeda pandangan, karena utang piutang, sleg atau ada masalah. Saya melihat sendiri sesama saudara adik kakak, baru tahu ada saudaranya yang meninggal karena momen fitri ini. Ini benar benar terjadi di Jakarta, tetanggaan bisa ketemu setahun sekali karena momen lebaran, hidup satu gang main lewat aja tidak pernah saling salaman. Momen lebaran menjadi satu satunya yang tercipta untuk melupakan itu semua dan memaafkan atas semua yang pernah terjadi, tanpa ada ganjalan sedikitpun.

    Namun saya cukup sedih, melihat momen silaturahmi ini menjadi hambar, dengan tingkah para netizen yang menyentuhkannya menjadi persoalan politik saja, perbedaan pandangan, perbedaan agama, suku dan ras. Bahkan ada netizen yang membuat status ‘sekarang lebaran, besok ribut lagi’ rasanya sangat tidak pantas. Sangat menodai komitmen kesucian. Sudah seharusnya momen Lebaran menjadi sarana intropeksi ke diri ktia masing masing dan memaafkan atas semua yang terjadi.

    Momen ini harus dimanfaatkan para pemimpin dan rakyat sebaik baiknya untuk merajut kembali tali kebangsaan, tali silaturahmi, tali yang kita pegang bersama sebagai satu bangsa Indonesia. Peran umat Islam melalui momen Iedul Fitri menjadi sentral dalam merekatkan tali silaturahmi sesama anak bangsa. Sudah seharusnya kita menjadi penggerak dalam merekatkan silaturahmi ini.

    Apa yang di contohkan Bapak Presiden Jokowi dengan menerima GPNF membuktikan contoh teladan luar biasa dalam mengambil hikmah berbagai peristiwa penting di Negara kita. Pesan yang disampaikan Presiden adalah jangan pernah memutus silaturahmi sesama anak bangsa. Yang seharusnya disikapi dengan jiwa besar oleh seluruh insan di muka bumi Indonesia. Jangan lagi Netizen dan berita disisipkan dengan penafsiran rasa curiga, kepentingan politik, kepentingan sesaat, cair (isitilah mendapatkan sesuatu). Karena ini akan meredusir dan menghambarkan apa yang dicita citakan Presiden. Maka sangat tidak layak bila kita menyisipkan pesan – pesan negatif pada pertemuan Presiden dengan GPNF. Harusnya yang di ajarkan Presiden kita semaikan dan suburkan dalam memupuk persaudaraan sesame anak bangsa.

    Begitu juga apa yang disampaikan Netizen kepada Bapak Ahok di suasana Iedul Fitri ini. Berbagai ungkapan perhatian dan rasa kemanusiaan. Apalagi ketika pas ultah, saya kira itu momen biasa yang juga kita dapatkan ketika kita ulang tahun. Lepas ia mendapatkan ujian atas situasi kemarin. Namun sebagai rasa kemanusiaan, kita akan terus bersilaturahmi sesama anak bangsa dan jangan mengembangkan, menganak cucukan, beranak pinakkan KEBENCIAN.

    Melalui kekuatan Iedul Fitri kita sama sama memberi semangat, motivasi, pendorong bagi saudara saudara kita yang belum pulang, belum ke rumah, belum silaturahmi, putus silaturahmi bahkan ragu untuk silaturahmi untuk untuk menyegerakan, CEPETAN, jangan berfikir ke belakang, karena  ini momen yang tepat seraya memetik hikmah yang besar untuk kehidupan kita berbangsa ke depan yang lebih progressif dan mensejahterakan.

    Mari membangun optimisme dan persaudaraan sesama anak bangsa. Meski tidak mudah. Ada saatnya bertanding ada saatnya berkawan. Tidak ada yang sempurna. Hanya Allah semata.

    *Pemuda Muhammadiyah / Warga Yang Prihatin Perilaku Negatif Netizen Memaknai Silaturahmi

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here