BANDUNG, KabarKampus – Robot paling hebat tahun ini bukan Transformers, bukan pula Robocop. Tapi robot buatan tim robotik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama Al Fatih.
Mereka berhasil memborong banyak trofi di kompetisi robot nasional Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017 yang digelar di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Sabtu (08/07/2017) – Minggu (09/07/2017).
Dalam kontes robot bergengsi itu, Al Fatih berhasil melaksanakan tugas memadamkan api. Sehingga menjuarai Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Berkaki.
KRPAI merupakan satu dari lima divisi atau kategori yang dilombakan dalam KRI 2017. KRPAI Berkaki diikuti 21 robot dari kampus-kampus tanah air.
Divisi ini melombakan robot-robot pintar pemadam api. Masing-masing robot harus menghadapi rintangan di arena lomba.
Di dalam arena lomba terdapat ruang-ruang menyerupai labirin dan rintangan berupa tabung-tabung penghalang. Nah, di dalam labirin itulah terdapat lilin menyala yang harus dicari oleh si robot. Api lilin tersebut harus ditiup hingga mati.
Robot yang bisa melewati rintangan dan paling cepat memadamkan api berhak mendapat nilai tinggi.
Rintangan itu pula yang sukses dilalui robot AL FATIH. Dia berjalan di dalam labirin, kemudian harus mampu mendeteksi keberadaan api dengan bantuan sensor elektronik.
“Kita bisa memadamkan api tiga kali. Kalau tim lain cuma sekali, ada yang dua kali,” kata Qaid Anwaruddin, kepada KabarKampus, Minggu (09/07/2017).
Qaid Anwaruddin, ketua tim robot KRPAI Berkaki UGM menuturkan, tidak mudah merancang robot yang bisa berjalan dalam labirin yang dipenuhi rintangan.
Kalau robotnya kurang pintar, bisa-bisa nabrak tabung atau rintangan. Hal ini bisa saja membuat robot terjatuh atau tak bisa jalan karena terhimpit rintangan.
Kemampuan AL FATIH yang di atas rata-rata membuatnya diganjar juara satu KRPAI Berkaki 2017. Dengan demikian AL FATIH juga berhak mewakili Indonesia untuk mengikuti kontes robot di Amerika Serikat, Trinity College International Robot Contest 2018.
Qaid Anwaruddin menambahkan, prestasi AL FATIH UGM meningkat dibandingkan lomba tahun lalu.
“Tahun lalu kita juara dua tingkat nasional,” ucap mahasiswa jurusan Elektronik Instrumentasi UGM ini.
Trofi lain yang berhasil disabet tim robot UGM ialah juara tiga Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) lewat robot penari bernama ALFAN.
Malah di divisi KRSTI, AL FAN juga memenangkan penghargaan Desain Artistika Terbaik. Artinya, UGM meraih tiga penghargaan sekaligus dan berhak menggondol Piala Bergilir Juara Umum KRI 2017. Selamat! []