Wawan Sofwan, seorang aktor monolog kawakan membacakan ulang pidato Presiden Soekarno tentang Kebangkitan Nasional di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Senin, (20/05/2019). Pidato yang pernah dibacakannya pada tahun 1958 dan 1963 di Alun-alun Kota Bandung ini dibacakan bertepatan dengan 111 Hari Kebangkitan Nasional.
Dengan jas berwarna krem bersaku besar dengan empat kantong. Kemudian kemeja putih dengan dasi merah, serta peci hitam di kepala, Wawan Sofwan membacakan pidato Sukarno tersebut. Tak hanya pakaian suara dan gesture tubuhnya juga dibuat mirif dengan Sukarno.
Berikut penggalan pidato Sukarno yang oleh Wawan Sofwan :
“Saudara-saudara, bangsa Indonesia ini seperti sapu lidi yang terdiri dari beratus-ratus lidi. Jika tidak diikat akan tercerai berai, tidak berguna dan mudah dipatahkan. Tetapi jikalau lidi-lidi itu digabungkan, diikat, menjadi satu, mana ada manusia yang bisa mematahkan sapu lidi yang sudah diikat. Tidak ada saudara-saudara. Jikalau kita bersatu, jikalau kita rukun, kita menjadi kuat kesatuan sikap dan tindakan.
Saya menilai demokrasi telah membangun situasi dimana setiap orang bebas untuk berserikat. Namun seluruh organisasi dan partai politik harus berlandaskan persatuan dan kesatuan, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan organisasi.
Ini pun tidak berarti saya meremehkan partai dan organisasi yang sekarang ada, sama sekali tidak. Kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan. Tidak mungkin partai dan organisasi bergerak seperti sekarang ini kalau tidak ada negara Indonesia.
Jaga hatimu, jaga jiwamu, jaga rohmu. Selama hatimu, jiwamu, rohmu kuat, bangsa Indonesia akan kuat. Bangsa Indonesia akan mencapai segala yang diidam-idamkan. Saudara-saudara bawalah obor semangat ini terus hingga Indonesia merdeka 100 persen tercapai dan masyarakat real happiness tercapai. Merdeka!”
Peringatan 111 Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Indonesia Menggugat digelar oleh sejumlah komunitas diantaranya Masyarakat Indonesia Maju, Forum Sahabat, Rumah Nusantara, Jakatarub, The Rahmatan lil Alamiin Center, serta Komunitas Gedung Indonesia Menggugat.[]. Foto : Fasaz