More

    Napak Tilas Soekarno di Bandung

    - Advertisement -

    BANDUNG, KabarKampus – Geostrategy Study Club (GSC) menggelar telusur sejarah “Napak Tilas Soekarno” di Kota Bandung pada hari Selasa, (13/08/2019). Kegiatan digelar dalam rangka manyabut Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 pada tanggal 17 Agustus 2019.

    Napak tilas Soekarno di Kota Bandung dimulai dari Gedung Indonesia Menggugat, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung. Di gedung yang dahulunya bernama Gedung Landraad Bandoeng inilah Soekarno membacakan pembelaan alias pleidooi yang berjudul “Indonesie Klaagt Aan” atau Indonesia Menggugat pada tahun 1930. Pledoi ini dibacakan Soekarno sebagai pembelaan sekaligus kegeraman pada penangkapannya.

    Namun sebelum menelusuri ruang-ruang yang ada di GIM, para peserta membaca pleidooi Soekarno tersebut. Barulah kemudian peserta menelusuri artefak Soekarno, seperti ruang sidang dan sejumlah referensi tentang perjalanan Soekarno di masa-masa pra kemerdekaan.

    Setelah mengunjungi GIM, para peserta berjalan sekitar satu kilometer menuju Penjara Banceuy. Penjara yang ada di areal pertokoaan ini terdiri dari satu bangunan kamar yang tempat Soekarno di penjara. Soekarno di penjara di sana selama satu tahun dari tanggal 1929 hingga 1930. Di penjara ini Soekarno menuliskan pleidooi Indonesia Menggugat.

    Soekarno di vonis penjara oleh Belanda selama empat tahun. Ia berada di Penjara Banceuy tahun 1929 hingga 1930. Kemudian ia dipindahkah ke Penjara Sukamiskin hingga tahun 1931. Soekarno dibebaskan dari penjara, karena mendapat potongan hukuman dari Gubernur Jenderal De Graff.

    Selanjutnya dari penjara Banceuy, peserta beranjak ke lokasi ketiga yaitu Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Di gedung ini Soekarno memperkenalkan gagasan anti imperialism mengundang bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.[] Foto : Fauzan

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here