BANDUNG, KabarKampus – Informasi seputar investasi sekarang ini sangat mudah didapatkan. Berbagai produk investasi pun bertebaran dengan keuntungan yang dijanjikan sangat beragam. Masalahnya, mengapa perlu investasi dan kapan memulainya?
Judy Febryano, Ketua Financial Planner Association Indonesia (FPAI), membeberkan tips dan alasan pentingnya investasi. Menurutnya investasi penting untuk mengatasi permasalahan keuangan di masa depan. Terlebih saat ini kondisi ekonomi dunia tidak sedang membaik, di tengah perang dagang Amerika Serikat dan China yang tak berkesudahan, gejolak ekonomi akibat wabah virus korona, dan peristiwa Timur Tengah dan lain-lain.
Di satu sisi, kebutuhan hidup harus dipenuhi setiap harinya. Di sisi lain, setiap orang ingin mempunyai jaminan finansial di masa depan. Maka agar kebutuhan harian dan masa depan bisa terjaga, diperlukan manajemen keuangan. Salah satu manajemen keuangan ialah investasi yang bentuknya bisa macam-macam seperti menabung, deposito, reksa dana, emas, saham, dan masih banyak lagi produk investasi lainnya.
Judy membeberkan bagaimana caranya agar bisa mengatur keuangan sehingga bisa mengikuti investasi. Menurutnya, setiap pendapatan setidaknya ada empat pos keuangan yang harus dipenuhi. Pertama, pos asuransi yang besarannya diperkirakan mencapai 15 persen dari income, cicilan utang sekitar 35 persen, dan nabung atau investasi 10 persen, dan sisanya untuk lifestyle atau kebutuhan hidup.
Khusus untuk mahasiswa, mereka umumnya jarang punya cicilan atau utang karena mereka masih ikut pada orang tua. Pendapatan mahasiswa tergantung pada pemberian orang tua. “Kalau masih ikut orang tua kan belum ada cicilan, paling uangnya dipakai untuk lifestyle,” katanya, di sela acara Peluncuran Aplikasi Moduit Advisor dan Diskusi “Investasi 2020: Konvensional atau Online?”di Kantor Moduit Bandung di Ruko Pasqal Hyper Square, Jalan Pasir Kaliki, Kamis (20/2/2020).
Karena itu, Judy menyarankan mahasiswa agar bisa menyisihkan biaya lifestyle-nya untuk investasi. Bentuknya bisa reksa dana dan lain-lain tadi. Untuk ikut investasi, modalnya tidak harus besar.
“Jadi jangan mikir ikut investasi itu modalnya harus banyak,” katanya. “Pendapatan dari orang tua itu pastikan disisihkan. Jadi sisihkan dulu 10 persen untuk menabung.”
Jika masih bingung dengan investasi, bisa juga jasa penasehat keuangan. Jasa ini kini mudah didapatkan karena sudah muncul platform jasa penasihat keuangan seperti yang diluncurkan Moduit lewat Moduit Adviser.
Untuk memilih penasihat keuangan, Judy menyarankan agar mencari adviser yang berlisensi dan tersertifikasi. Begitu juga produk investasinya harus mengantongi lisensi dan sertifikasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah punya tradisi menabung sejak usia dini, misalnya sejak Taman Kanak-kanak atau SD mereka sudah mulai belajar menabung. Orang tua juga mulai banyak yang mengenalkan anak-anaknya ke bank, misalnya dengan mengajak mereka melakukan semacam studi tur ke bank, dikenalkan cara menabung, dan ada pula bank yang menyediakan tabungan untuk anak.
Tradisi tersebut sebaiknya terus dijalankan sampai mahasiswa dan berkeluarga kelak. Dengan demikian, investasi akan benar-benar terasa hasilnya di masa depan.
Investasi Lebih Mudah
Investasi kini mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan adanya investasi online seperti yang dikembangkan Moduit, platform investasi reksa dana daring. Founder & CEO PT Moduit Digital Indonesia, Jeffry Lomanto, menjelaskan Moduit berkomitmen memudahkan nasabah melakukan investasi sesuai dengan tujuan dan anggaran mereka.
Dalam kesempatan tersebut, Moduit meluncurkan tambahan fitur aplikasi yang khusus dikembangkan untuk para penaseihat keuangan (advisor), Moduit Advisor. Peluncuran bersamaan dengan peresmian kantor pendukung teknologi informasi Moduit di Bandung.
Jeffry Lomanto menjelaskan fitur aplikasi Moduit Advisor dilengkapi beragam fitur yang dapat membantu penasihat keuangan dalam menangani pengelolan investasi klien mereka (nasabah). Moduit pun siap menerima advisor independen yang mau bergabung di perusahaannya. Tentu adviser yang mau gabung harus berlisensi dan bersertifikasi di bidang keuangan.
“Penasehat keuangan harus punya kredibilitas yang ditunjang lisensi dan sertifikasi, serta punya pengalaman dan pengetahuan,” kata Jeffry.
Diluncurkannya Moduit Advisor ditargetkan bisa mendorong iklim investasi yang inklusif dan terjadinya demokratisasi keuangan di Indonesia. Selain itu, peran penasihat keuangan akan mampu meminimalkan investasi bodong. “Seperti yang kita lihat sekarang ini ada isu investasi bodong, rente yang dijanjikan tidak sesuai dengan yang didapat,” katanya.
Iklim investasi juga sangat dipengaruhi literasi keuangan. Penasihat keuangan bertugas meningkatkan literasi keuangan calon kliennya. Minimnya pengetahuan dan kurangnya ketersediaan penasihat investasi, membuat para nasabah/calon nasabah memiliki kekhawatiran berlebihan terkait kondisi perekonomian global.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penjualan atau penarikan dana investasi reksa dana pada bulan Januari 2020 mencapai Rp62,40 triliun. Penarikan ini merupakan akumulasi dari berbagai kekhawatiran yang menerpa pasar saham yang berpengaruh ke industri reksa dana. Penarikan ini tidak akan terjadi jika literasi keuangan nasabah sangat kuat.
“Kita ajari nasabah untuk investasi, tingkat resiko, setelah itu kita rekomendasikan. Jika nasabah setuju baru eksekusi ke transaksi,” terangnya.
Nasabah juga akan diberi informasi terkait peristiwa yang berpengaruh pada investasi seperti perang dagang Amerika Serikat versus China yang tak jelas ujungnya, juga wabah virus korona. Untuk melayani investasi nasabah, Moduit menggandeng 14 perusahaan manajemen investasi, termasuk berkolaborasi dengan finansialku.com dan halokita. Layanan aplikasi Moduit Adviser dapat diunduh di GooglePlay untuk Android dan App Store untuk iOS. []