Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Keberadaan peta khusus yang menggunakan huruf timbul (braille) sangat dibutuhkan bagi penyandang tuna netra. Namun peta taktual ini belum banyak dikembangkan. Untuk itu lima mahasiswa Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) mengembangkan peta taktual Yogyakarta untuk penyandang tuna netra.
Kelima mahasiswa itu mengembangkan ide dan gagasannya melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)-M untuk bidang pengabdian masyarakat. Mereka yaitu, Lintang Galih Sukma, Fedhi Astuti Hartoyo, Erna Noor Indah Sari, Sigit Nur Iman Wibowo dan Imron Rosyadi.
Menurut Lintang Galih Sukma, Ide awal pengembangan serta pemanfaatan peta taktual ini yaitu kebutuhan penyandang tuna netra dalam bernavigasi sehingga membutuhkan pemahaman spasial yang bagus.“Peta taktual kota Yogyakarta yang sudah ada ini kita bantu sosialisasikan kepada penyandang tuna netra karena selama ini kebanyakan mereka selalu ditemani ketika beraktifitas atau bepergian,” papar Lintang, seperti dilansir dari laman UGM, Rabu (4/7).
Langkah yang telah mereka lakukan adalah pengenalan dan membantu penyandang tuna netra terkait masalah spasial, seperti posisi dimana mereka berada dan akan kemana mereka akan pergi melalui peta taktual. “Dengan keterbatasan indera penglihatan kita coba membantu menguatkan fungsi pendengaran dan ingatan mereka,” tambah Lintang.
Sosialisasi peta taktual telah dilakukan dan diujicobakan kepada sepuluh penyandang tuna netra yang tergabung dalam anggota PERTUNI (Persatuan Tunanetra Indonesia) Cabang Sleman. Peta taktual tersebut lebih detail berisi informasi tentang kota Yogyakarta.[]