
DEPOK, KabarKampus – Universitas Indonesia berencana menerapkan sistem campuran atau blended learning yaitu kelas tatap muka dan online saat kampus mulai dibuka mendatang. Hal ini karena dengan adanya protokol kesehatan, maka kelas tidak akan mungkin terisi kapasitas 100% oleh mahasiswa.
“Maka, setengah mahasiswa belajar di kelas, setengahnya lagi belajar berkelompok secara daring di rumah secara bergantian” kata Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A.,Ph.D., Rektor UI, saat menjadi pembicara dalam Webinar “Kampus Merdeka di Era dan Pasca COVID-19” yang dilakukan secara daring pada Jumat, (29/05/2020).
Termasuk juga dosen, mereka, kata Ari, tidak perlu harus selalu mengajar di dalam kelas. Mereka juga bisa mengajar dari kantornya ataupun dari rumah, khususnya bagi mereka yang sudah sepuh.
Begitu juga dengan pelaksanaan konferensi ilmiah yang akan dilakukan melalui sistem daring dan penyediaan e-certificate. Dimungkinkan juga akan dilakukan sistem graduate assitant.
“Dalam sistem ini, para asisten dosen akan direkrut dari lulusan/alumni, untuk membantu dosen senior melaksanakan perkuliahan dengan sistem daring,” tambahnya.
Relawan Mahasiswa Dapat 3 SKS
Lebih lanjut, Rektor mengatakan, dengan mengadopsi semangat “Kampus Merdeka” yang diusung pemerintah, UI menciptakan social engagement volunteers. Salah satunya, UI mempelopori program relawan mahasiswa semester 7 untuk terjun langsung membantu tenaga medis di RSUI dalam penanganan COVID-19, dan para mahasiswa relawan akan memperoleh 3 SKS setelah menyelesaikan aktivitasnya dan membuat laporan.
“Program ini membuka nuansa baru karena peminatnya kini tidak hanya datang dari mahasiswa rumpun ilmu kesehatan, melainkan juga menarik minat mahasiswa dari rumpun ilmu sosial,” terang Prof Ari.






