PADANG, KabarKampus – Koperasi Mandiri Dan Merdeka (KMDM) Universitas Andalas (Unand) membangun Bank Sampah dan Eco Enzyme (BaSe). Hal ini merupakan kontribusi KMDM dalam pemberdayaan setiap orang untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang mengancam kehidupan manusia di muka bumi.
Dikky Dores, Direktur BaSE-KMDM menjelaskan, adalah Dosen-Dosen Universitas Andalas yang sudah bergabung di KMDM, juga para produsen dan konsumen PRT KMDM. Saat ini ada lebih dari 7.700.000.000 orang di planet Bumi.
“Menghilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, polusi, penggundulan hutan, kekurangan air dan makanan, semuanya diperburuk oleh jumlah orang yang membesar dan terus meningkat, dampaknya terhadap lingkungan adalah produk dari konsumsi dan jumlah manusia,” kata seorang Sarjana Ilmu Teknik Lingkungan yang juga Anggota KMDM. HI FISIP Unand ini, Kamis, (06/08/2020).
Untuk itu, kata Dikky, mereka mencoba berkontribusi dalam pemberdayaan setiap orang untuk mengatasi permasalahan lingkungan, terutama melaui pengelolaan sampah, pembuatan eco enzyme, ecobrick, komposter, dan solar biodigester. Program ini didirikan pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020.
Sampai saat ini, BaSE-KMDM telah menyelenggarakan dua kali pelatihan pengelolaan bank sampah dan pembuatan eco enzyme. Kedua kegiatan tersebut digelar di Gudang Pasar Rabu Tani (PRT) dan Kantor KMDM di Palimo Cluster, pada Rabu, 29 Juli 2020 dan Rabu, 5 Agustus 2020.
Kegiatan tersebut dibuat secara reguler atau rutin seminggu sekali dengan pelatih atau mentor Syaifuddin Islami, seorang Direktur Bank Sampah Unit (BSU) Andalas Sepakat dan Ketua Komunitas Eco Enzyme Padang (KEEP). Sebelumnya, juga diselenggarakan Workshop Online Koperasi Mandiri Dan Merdeka (KMDM) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas via Zoom Meeting, pada 18 Juni 2020.
Dikky menambahkan, sejak dibuka pertama kali, nasabah BaSE-KMDM sudah mencapai enam orang. Mereka adalah Dosen-Dosen Universitas Andalas yang sudah bergabung di KMDM, juga para produsen dan konsumen PRT KMDM.
“Untuk pembukaan rekeningnya harus menyetorkan sampah non-organik seperti berbahan kertas, plastik, kaca, dan logam. Para Nasabah tersebut terutama BaSE-KMDM dalam penyelanggaraan pelatihan operasi bank sampah dan pembuatan eco enzyme, selain bekerja sama dengan BSU Andalas Sepakat dan KEEP, juga dengan Bank Nagari melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya,” terang Dikky.
Selain itu lanjut Dikky, selain menyelenggarakan pelatihan langsung di kantornya, mereka juga akan menyelenggarakan di komplek-komplek perumahan dan di kampung-kampung di Kota Padang. Dalam membuat pelatihan itu, BaSe KMDM bakal bekerja sama dengan para pemangku kepentingan setempat.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>