Frino Bariarcianur
TANJUNGPINANG,KabarKampus—Perdagangan minuman keras merajalela di kota Tanjungpinang. Mencermati fenomena ini Himpunan Mahasiswa Islam Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau meminta kepada pemerintah untuk menutup jalur distribusi perdagangan minuman keras.
HMI juga akan mendirikan posko gerakan “Pecahkan Botol Minuman Keras” di Kota Tanjungpinang. “Gerakan ini sebagai upaya untuk mendorong generasi muda yang cerdas dan bermoral,” ungkap Rio Wanis, Ketua Bidang Pembinaan Umat HMI Tanjungpinang dan Bintan, seperti dikutip ANTARANEWS.COM, Selasa kemarin (15/11).
Menurut Rio perdagangan minuman keras semakin merajalela, karena itu harus ditolak bersama-sama. Gerakan ini takkan berhasil jika masyarakat tidak turut serta. “Minuman keras dapat merusak moral generasi penerus bangsa, dunia pendidikan dan merusak keharmonisan keluarga,” ungkap Rio.
“Dalam waktu dekat kami akan melayangkan surat imbauan sekaligus peringatan kepada pemerintah untuk menutup jalur pendistribusian dan perdagangan minuman keras. Gerakan mulia ini sudah seharusnya didukung oleh mereka untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan bermoral,” kata Rio.
Seminggu sebelumnya dua mahasiswa dan dua pelajar terjaring dalam operasi Multi Sasaran yang dilaksanakan oleh jajaran Polsek Tanjungpinang Kota. Mereka terjaring sedang melakukan pesta miras dan ngelem di kawasan tepi laut Jalan Agus Salim. Dalam laporan TRIBUNNEWS BATAM Keempat remaja itu diminta membuat surat pernyataan untuk tidak lagi mengulangi perbuatanya, jika kembali tertangkap mereka dapat diajukan ke pengadilan tindak pidana ringan.[]