
Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa baru di banyak perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan mahasiswa baru pada lingkungan kampus, sistem akademik, dan kegiatan kemahasiswaan. Namun, praktik ospek yang keras dan penuh bentakan masih sering terjadi, menimbulkan pertanyaan tentang relevansinya di era modern.
Tradisi ospek keras telah lama menjadi bagian dari budaya kampus di Indonesia. Bentakan, hukuman fisik, dan tugas-tugas yang merendahkan seringkali menjadi bagian dari kegiatan ospek. Tujuannya, konon, adalah untuk membentuk mental yang kuat dan disiplin pada mahasiswa baru. Namun, praktik ospek keras ini menuai banyak kritik.
Banyak pihak menilai bahwa ospek keras tidak relevan dengan tujuan pendidikan yang seharusnya. Ospek keras justru dapat menimbulkan dampak negatif, seperti:
Trauma psikologis: Bentakan dan hukuman dapat menyebabkan trauma psikologis pada mahasiswa baru.
Budaya kekerasan: Ospek keras dapat melanggengkan budaya kekerasan di lingkungan kampus.
Tidak efektif: Ospek keras tidak efektif dalam membentuk mental yang kuat dan disiplin.
Ospek yang Relevan di Era Modern
Bersambung ke halaman selanjutnya –>






